Yogyakarta (ANTARA) - PT ABM Investama (ABM Investama) Tbk berhasil masuk ke dalam jajaran 100 perusahaan besar versi Fortune atas kepiawaian perusahaan dalam menjalankan bisnis dan berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE).
"ABM Investama sebagai perusahaan energi yang masuk ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune tentunya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Capaian yang diraih saat ini menjadi bukti dan motivasi kami untuk terus mengembangkan bisnis, sehingga manfaatnya nyata dan bisa dirasakan oleh seluruh pihak," ujar Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara, Selasa (15/8).
Dalam seleksinya, salah satu syarat yang menjadi penilaian Fortune, yakni 100 perusahaan terbesar versi Fortune harus mengantongi pendapatan minimal Rp10 triliun sampai dengan akhir tahun lalu. Penilaian itu merujuk pada laporan keuangan 2022, sehingga Fortune mengkurasi laporan keuangan tahun lalu dari berbagai perusahaan terbuka maupun tertutup.
Dengan begitu, jika diakumulasi total pendapatan 100 perusahaan tersebut berjumlah Rp5.632 triliun. Tak hanya itu, perusahaan yang masuk ke dalam list Fortune tersebut 28,75 persen telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 25,81 persen.
Masuknya ABM ke dalam list perusahaan besar versi Fortune menjadi bukti bahwa perusahaan energi mampu bersaing, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan negara maupun daerah sehingga perekonomian akan mengalami peningkatan.
Oleh karenanya, ABM terus berkomitmen melanjutkan ambisinya untuk menjadi perusahaan energi terkemuka dalam memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Dengan begitu, ke depannya diharapkan dapat menarik investasi asing untuk menamakan modal di Indonesia.
"Dengan masuknya ABM ke dalam 100 perusahaan besar versi Fortune, kami akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan perusahaan," kata Andi.
Kinerja ABM Investama terus menggeliat hingga di penghujung semester-I 2023. Pada enam bulan pertama tahun ini, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan senilai 763,18 juta dolar AS atau naik 17,01 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Begitu pula dengan laba bersih perusahaan yang mengalami kenaikan 97,43 persen yang nilainya menjadi 188,52 juta dolar AS pada semester-I 2023.
Dalam rangka mendukung kegiatan operasional, perusahaan yang berkode saham ABMM ini tercatat telah melakukan belanja modal sekitar 190 juta dolar AS pada semester-I 2023. Perusahaan juga berhasil mengalirkan 100 juta dolar AS untuk investasi alat baru dalam rangka pertumbuhan bisnis.
Di sisi lain, perusahaan turut aktif menggencarkan program Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan energi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Berita Lainnya
Dianugerahi Predikat Terbaik oleh Kementerian ESDM, anak usaha ABM Investama giat lestarikan lingkungan
Jumat, 4 Oktober 2024 20:13 Wib
PT ABM Investama Tbk (ABMM) gelar RUPS
Kamis, 16 Mei 2024 19:43 Wib
Anak usaha ABM Investama adakan Machining Development Program
Jumat, 26 Januari 2024 20:23 Wib
ABM Investama raih peringkat Gold di Asia Sustainability Reporting Rating
Selasa, 7 November 2023 17:07 Wib
Anak usaha ABM Investama raih 8 penghargaan pada GMP Award 2023
Rabu, 4 Oktober 2023 12:31 Wib
Penuhi konsumsi haji, pengusaha Solo bangun pabrik di Arab Saudi
Minggu, 2 Juli 2023 8:41 Wib
Indonesia Public Relations Award
Jumat, 29 November 2013 20:16 Wib