Yogyakarta (ANTARA) - PT Sanggar Sarana Baja (SSB) selaku perusahaan di bidang jasa rekayasa dan manufaktur menggelar Machining Development Program (MDP), yang merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang menyasar masyarakat di area operasional.
"Peserta MDP diminta untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari para mentor dan menjadikan MDP sebagai modal untuk bekerja dan bersaing di lapangan," ujar Direktur SSB Johan Budisusetija di Jakarta, Jumat.
Dalam siaran pers yang diterima di Yogyakarta, Johan menambahkan, sebanyak 16 peserta MDP berhasil menyelesaikan training dan memasuki tahap On The Job Training (OJT). Sebelum terjun ke dunia kerja, peserta pun diminta untuk memperoleh certificate of achievement dengan kemampuan yang unggul.
Adapun peserta MDP berasal dari beberapa wilayah Kalimantan seperti Balikpapan, Samarinda, dan Sebamban. Mereka dibekali training pengoperasian mesin CNC, pengoperasian portable line boring machine, hingga pengoperasian mesin bubut. Ke depan, diharapkan skill peserta dapat diasah dan mampu bersaing di dunia kerja.
"Selamat kepada 16 peserta MDP yang telah menyelesaikan pelatihan dengan baik. Ke-16 peserta juga sudah memasuki tahap OJT untuk mempraktikkan ilmu yang diterima dan mengasah soft skill mereka. Kami berharap kemandirian dan kedisiplinannya dapat teruji sehingga siap menerima tantangan di dunia kerja," ujar Johan.
Salah satu peserta yang merasakan manfaat MDP, Yogi Nur Hasyim mengatakan mendapatkan manfaat terkait keamanan di lingkup kerja dan pentingnya penggunaan mesin sesuai standar yang ditetapkan.
"MDP memberikan saya banyak pengetahuan tentang proses pengerjaan di bidang industri mulai dari mesin yang digunakan, alat ukur dan masih banyak lagi ilmu yang saya dapatkan dalam mengikuti program MDP. Saya bangga dapat menjadi bagian dari program ini," kata Yogi.
Senada, Adriansyah mengatakan wawasan dan keterampilannya kian berkembang usai mengikuti program MDP. Berkat pelatihan yang diberikan, pria asal Sebamban ini mampu mengoperasikan mesin dan pengelasan.
"Tentunya pengetahuan dan keterampilan saya jadi lebih bertambah, karena saya jadi tahu alat ukur dan apa itu mesin bubut, welding, dan sebagainya. Padahal, dulunya saya tidak tahu seperti apa rangkaian prosesnya dan sekarang justru jadi lebih tahu dan bisa mengoperasikan mesin," ujarnya.
Untuk diketahui, MDP telah melewati serangkaian kegiatan di beberapa wilayah. OJT sudah dilakukan sejak 17 Desember 2023 hingga 17 Januari 2024 di Balikpapan, SSB Sebamban, serta SSB Samarinda.
Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABM) ini pun ke depannya terus melebarkan komitmennya dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Dengan begitu, perusahaan secara aktif dapat membantu pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan.
Berita Lainnya
Piala Dunia U-17: Ji Da Bin dapat ilmu dari SSB milik ayah Son Heung-min
Jumat, 10 November 2023 1:17 Wib
SSB Gelora Muda juara Liga Dispora Sleman 2021
Kamis, 7 Oktober 2021 15:54 Wib
Kemenpora : Jumlah diklat sepak bola Indonesia belum mencapai target
Selasa, 15 Desember 2020 14:10 Wib
20 SSB Ikuti Liga Dispora Sleman U-11
Senin, 11 Februari 2019 16:23 Wib
Sleman targetkan tambahan delapan SSB dan Destana
Minggu, 10 Februari 2019 12:59 Wib
Sleman gelar kejuaraan SSB U-11
Senin, 15 Oktober 2018 13:00 Wib
Semua sekolah di Bantul harus bentuk SSB
Senin, 23 April 2018 8:15 Wib
BPBD kukuhkan tim SSB SMK Muhammadiyah Prambanan
Rabu, 7 Maret 2018 17:00 Wib