Tiingkatkan FDI RI via insentif pajak

id Investasi asean, daya saing, sdm, fdi, investasi asing, yusuf rendy manilet, insentif pajak, insentif investasi

Tiingkatkan FDI RI via insentif pajak

Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia dan jajaran menteri ekonomi ASEAN dalam ASEAN Investment Area (AIA) Council Meeting yang menjadi rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023). ANTARA/Indra Arief Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Yusuf Rendy Manilet menilai insentif pajak dan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) jadi kunci untuk meningkatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) masuk ke Indonesia.

Menurut Yusuf, hal itu perlu dilakukan untuk memanfaatkan potensi meningkatnya aliran FDI ke ASEAN, kendati Singapura masih di urutan teratas penerima aliran modal tersebut.

“Sebenarnya insentif pajak itu umum dan lumrah dipakai untuk menarik minat investor. Tapi jangan sampai kita terjebak tarif pajak murah dengan negara yang tidak tepat, salah satunya Singapura,” kata ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia itu yang dihubungi di Jakarta, Minggu.

Yusuf menyebut Singapura memang lebih unggul dibandingkan Indonesia soal insentif dan tarif pajak yang relatif lebih rendah.

Namun, ia mengingatkan Indonesia perlu hati-hati agar tidak terjebak perang tarif pajak yang rendah untuk memikat investor jika terus membandingkan diri dengan Singapura.

“Dan sekali lagi kalau komparasi dengan Singapura, harus hati-hati karena Singapura banyak perbedaannya. Ketika kita tidak bisa mengejar dan hanya andalkan tarif pajak yang rendah, khawatirnya kita justru akan menggerus potensi pajak yang seharusnya bisa kita dapatkan. Saya kira itu perlu menjadi catatan,” katanya.

Yusuf menilai Indonesia perlu memberikan insentif yang tepat dan sesuai dengan karakteristik ekonomi Indonesia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom: Insentif pajak dan daya saing SDM kunci tingkatkan FDI RI
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024