Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa menyebutkan bahwa kegiatan Festival Anggrek Vanda Tricolor dapat menjadi sarana promosi yang tepat untuk mengenalkan ragam varietas anggrek endemis lereng Gunung Merapi kepada masyarakat.
"Tak bisa dipungkiri keberadaan Anggrek Vanda Tricolor di habitat asalnya lereng Merapi terus berkurang karena pengambilan secara berlebihan, kerusakan hutan akibat erupsi gunung api Merapi hingga alih fungsi hutan," kata Danang saat membuka acara secara simbolis dengan penanaman anggrek bersama GKR Bendoro di area Titi Orchid, Kamis.
Menurut dia, upaya konservasi Anggrek Vanda Tricolor dapat dilakukan secara optimal apabila dibarengi dengan upaya peningkatan budi daya dan pengembangannya, sekaligus terkait dengan potensi ekonominya.
"Festival Anggrek Vanda Tricolor diharapkan dapat memotivasi masyarakat dalam pengembangan tanaman anggrek di Kabupaten Sleman dan membuka peluang pasar baru," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan juga diharapkan mampu memperluas jejaring agribisnis bagi para produsen tanaman anggrek dengan konsumen.
"Sehingga selain membudidayakan Anggrek Vanda Tricolor agar tidak punah, juga dapat memberi nilai ekonomis dari kegiatan budi daya Anggrek," katanya.
Sri Suprih Lestari yang merupakan inisiator acara mengatakan, Festival Anggrek Vanda Tricolor kembali dilaksanakan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus sebagai upaya pelestarian Anggrek Vanda Tricolor yang menjadi flora endemik di lereng Gunung Merapi.
"Tidak hanya mempercepat pelestarian Vanda Tricolor yang berhabitat di Merapi namun juga sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar Merapi," katanya.
Sri Suprih Lestari yang juga merupakan pemilik Titi Orchid ini menyebutkan bahwa perkembangan Festival Anggrek Vanda Tricolor ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung dan kontes Anggrek Vanda Tricolor.
"Di samping itu pada tahun ini kegiatan yang juga dimaksudkan untuk mendukung perayaan 'Jogja Tourism Day' ini turut diramaikan dengan beberapa kegiatan seperti, seminar budaya wirausaha anggrek, pelatihan kultur in-vitro anggrek, workshop merajut dan membatik, hingga pameran UMKM," katanya.