Sleman (ANTARA) - Sebanyak 90 pecinta anggrek dari berbagai daerah mengikuti Festival Anggrek Vanda Tricolur ke-7 di Pendopo dan Alun-alun Ambarukmo di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari 19-22 September 2024.
Ketua Panitia Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-7 Endah Sri Widiastuti di Sleman, Jumat, mengatakan dirinya sangat bersyukur, Festival Anggrek Vanda Tricolur yang pertama di Ambarukmo ini diikuti oleh peserta dari luar DIY, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya.
"Peserta festival sangat banyak, namun yang mengikuti kontes sekitar 90 anggrek, 13 diantaranya untuk anggrek Tricolur," kata Endah Sri Widiastuti.
Ia mengatakan Festival Anggrek Vanda Tricolor ke-7 pelaksanaannya berbeda dengan festival sebelumnya yang dilaksanakan di kebun Titi Orchid Harjobinangun, Kapanewon Pakem. Tahun ini hijrah ke nuansa perkotaan, yakni Ambarukmo. Pemilihan lokasi yang baru adalah untuk memudahkan akses masyarakat menyaksikan Festival Anggrek Vanda Tricolor.
"Selain itu, juga untuk mendapatkan lokasi yang lebih strategis yang mampu memberikan daya tarik wisatawan berkunjung, memiliki nilai ekonomis dan Ambarrukmo memiliki histori (sejarah) sebagai kebun raja," katanya.
Ia berharap ke depan, Festival Anggrek Vanda Tricolor bisa menjadi icon agenda tahunan flora. Sampai saat ini belum ada festival besar untuk tanaman di DIY.
Menurutnya, festival yang setiap tahun digelar mampu meningkatkan nilai ekonomi anggrek.
"Kami sangat berharap Pemda DIY dan Pemkab Sleman mendukung kegiatan ini setiap tahunnya menjadi agenda yang besar, sehingga meningkatkan pendapatan bagi petani anggrek," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid mengatakan Festival Anggrek Vanda Tricolor rutin dilaksanakan setiap tahun yang diinisiasi komunitas anggrek.
Kegiatan ini merupakan salah satu pendukung pariwisata karena menjadi salah satu sub sektor ekonomi kreatif. Vanda Tricolor adalah icon Kabupaten Sleman karena merupakan tanaman endemik.
"Sehingga harapannya dengan adanya Festival Anggrek Vanda Tricolor ini bisa mengangkat suk sektor ekonomi kreatif tanaman hias, khususnya tanaman anggrek," katanya.
Ishadi Zayid mengatakan tanaman anggrek sedang digandrungi masyarakat. Di berbagai platfom media sosial, anggrek dijual secara daring.
"Kalau tanaman anggrek menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dari ekonomi kreatif, tentu sangat luar biasa," katanya.
Berita Lainnya
Mahasiswa UGM kembangkan perangkat pemelihara anggrek berbasis IoT
Minggu, 15 September 2024 15:00 Wib
Anggrek Astuti Jogja perlakukan anggrek tak sekadar komoditas perdagangan
Minggu, 15 September 2024 1:54 Wib
YPAM menggelar Festival Anggrek Vanda Tricolor Ke-7 di Pendopo Ambarrukmo
Jumat, 13 September 2024 22:28 Wib
Pemkab Sleman terima bantuan CSR konservasi keanekaragaman anggrek Merapi
Kamis, 5 September 2024 16:03 Wib
95 persen anggrek RI belum dapat status konservasi IUCN
Kamis, 5 September 2024 13:10 Wib
BRIN ungkap menemukan anggrek spesies baru endemik di Sulawesi Indonesia
Minggu, 18 Agustus 2024 14:36 Wib
Dispar Gunungkidul membuat panduan kunjungan wisata imbas Siklon Anggrek
Selasa, 23 Januari 2024 19:45 Wib
BPBD Kulon Progo mencatat ada 78 kejadian bencana dampak Siklon Anggrek
Senin, 22 Januari 2024 20:53 Wib