Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengkhawatirkan bertambahnya negara yang menghentikan ekspor komoditas pangan dari 19 negara menjadi 22 negara.
Presiden mengakui situasi tersebut membuatnya ngeri karena terhentinya pasokan pangan dari negara tersebut akan berdampak pada kenaikan harga di dalam negeri.
"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya, tidak ekspor pangan-nya. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya ngerem semuanya," kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Rakernas IV PDIP di Jakarta, Jumat.
Jokowi menjelaskan sejumlah negara, seperti Uganda, Rusia, Bangladesh, Pakistan hingga Myanmar memutuskan untuk menghentikan ekspor bahan pangan mereka, termasuk gandum dan beras.
Kepala Negara mengingatkan bahwa akibat Ukraina dan Rusia menghentikan ekspor gandum mereka, salah satu negara maju di Eropa bahkan kekurangan bahan pangan karena mahalnya harga.
"Saya baca di sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi sekarang, karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan," kata Jokowi.
Ia kembali menekankan bahwa krisis pangan bukanlah kondisi yang mudah untuk diselesaikan di tengah perubahan iklim yang nyata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ngeri sudah 22 negara stop ekspor pangan
Berita Lainnya
Dinkes Bantul beri penyuluhan keamanan pangan pada pengusaha katering
Rabu, 13 November 2024 10:52 Wib
Menteri Nusron perkuat kerja sama pengamanan tanah aset negara hingga ketahanan pangan
Selasa, 12 November 2024 11:46 Wib
Upaya Polres Kulon Progo mendorong anggotanya bantu ketahanan pangan
Selasa, 12 November 2024 9:51 Wib
Kakorbinmas Baharkam Polri menyemai padi di Nglatek Kulon Progo
Kamis, 31 Oktober 2024 22:03 Wib
TPID Sleman canangkan "Sesarengan Nanem Bibit" wujudkan ketahanan pangan
Rabu, 30 Oktober 2024 19:15 Wib
DP3 Sleman dorong petani tanam talas perkuat ketahanan pangan
Selasa, 29 Oktober 2024 12:27 Wib
Mentan kembali copot pejabat eselon II karena terima fee proyek Rp700 juta
Senin, 28 Oktober 2024 12:53 Wib
DKPP Bantul siapkan gapoktan suplai bahan dukung program pangan gizi
Minggu, 27 Oktober 2024 17:48 Wib