BNPT terapkan pertanian pintar di KTN

id BNPT,Kawasan Terpadu Nusantara,KTN

BNPT terapkan pertanian pintar di KTN

Penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara BNPT RI dan PT Maharani Saraswati Indonesia untuk menerapkan metode smart farming pada lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN), di Jakarta, Jumat (3/11/2023). ANTARA/HO-BNPT RI.

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menerapkan inovasi metode pertanian pintar atau smart farming, yakni penggabungan metode bertani konvensional dan teknologi digital, dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).

“Lahan kita akan diolah dengan metode baru, yaitu smart farming. Metode bertani secara konvensional digabungkan dengan teknologi digital, sehingga pemanfaatan lahan optimal,” papar Kepala BNPT RI Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Penerapan metode smart farming tersebut, kata Rycko, dilakukan tidak terlepas dari upaya pencegahan tindak pidana terorisme. Dalam hal ini, BNPT RI menggandeng PT Maharani Saraswati Indonesia dengan menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) yang dilakukan di Jakarta, Jumat.

“Hari ini kita menggandeng PT Maharani Saraswati Indonesia, untuk mengoptimalisasikan lahan perkebunan dan pertanian KTN BNPT,” jelas Kepala BNPT.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Satgas Sinergisitas BNPT RI Laksma TNI Joko Sulistyanto bahwa KTN pertama yang akan menjadi proyek percontohan (pilot project) smart farming ini adalah KTN Turen di Jawa Timur.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT terapkan inovasi “smart farming” di lahan KTN
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024