Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), siap berkolaborasi dengan instansi terkait dari Kota Yogyakarta maupun Provinsi DIY untuk menata dan mengelola wilayah Panggung Krapyak yang menjadi bagian dari kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Sabtu, mengatakan bahwa menindaklanjuti penetapan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia beberapa waktu lalu, sudah ditekan MoU antara Pemda DIY, Pemkab Bantul, dan Pemkot Yogyakarta yang kemudian akan diturunkan dalam kerja sama antar-OPD.
"Kami akan melaksanakan itu sesuai dengan rencana yang sudah disusun oleh Pemda DIY. Jadi mengelola kawasan Sumbu Filosofi itu kunci utamanya adalah kolaborasi. Di Bantul, yang masuk kawasan Sumbu Filosofi adalah Panggung Krapyak," katanya.
Dengan demikian, kata dia, dalam pengelolaan dan penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta tidak bisa dikerjakan sendiri baik oleh Pemkab Bantul, Pemkot Yogyakarta maupun Pemda DIY, karena sebagai contoh di kawasan Panggung Krapyak itu sekarang sudah menjadi jalan yang ramai aktivitas masyarakat.
"Ketika sudah ditetapkan menjadi Sumbu Filosofi, maka di situ harus ada keterkaitan bagaimana penataan lalu lintas, bagaimana penataan lingkungan hidup, kemudian dari kami bagaimana menata budaya yang ada di Krapyak, baik dari yang bersifat kebendaan maupun non-bendawi," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu keterlibatan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, di antaranya Dinas Pendidikan tentang bagaimana bisa memberikan secara khusus dalam menginternalisasikan nilai-nilai yang ada di dalam kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta itu.
Terkait upaya revitalisasi Panggung Krapyak, kata Nugroho, juga sudah ada pembahasan bagaimana agar di kawasan Sumbu Filosofi itu bisa dikembangkan termasuk juga kaitan sarana dan prasarana pendukung dengan tetap menonjolkan warisan cagar budaya.
"Panggung Krapyak itu sendiri sebuah bangunan yang harus dikelola supaya tetap lestari. Jadi bagaimana meskipun dengan hiruk pikuk wisatawan dan juga masyarakat yang menggunakan wilayah itu, cagar budaya tidak rusak dan tetap terjaga," katanya.
Dia juga mengatakan, sudah ada rencana yang disusun Pemda DIY dalam pengelolaan dan penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, penataan kawasannya juga disesuaikan dengan rekomendasi yang diberikan UNESCO.
Berita Lainnya
Gerakan Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan digelar Kemendikbudristek
Senin, 29 April 2024 5:17 Wib
Sleman gelar lomba cipta tari peringati Hari Tari Internasional
Sabtu, 27 April 2024 18:11 Wib
OIKN-tokoh adat Kaltim menyusun rencana induk kebudayaan
Jumat, 5 April 2024 5:27 Wib
Perkuat ekosistem film, Indonesia adakan "side events" di Paris
Senin, 4 Maret 2024 7:09 Wib
Batu tulis berlapis disurvei UI-Balai Pelestarian Kebudayaan
Senin, 4 Maret 2024 5:01 Wib
Perluas jejaring budaya di Indonesia, pemerintah dukung "Perjalanan Interaksi Budaya"
Minggu, 3 Maret 2024 6:16 Wib
Ajang kebudayaan lokal di Indonesia mampu gaet wisatawan
Jumat, 1 Maret 2024 3:13 Wib
Lestarikan budaya lokal, pelatihan seni tari Betawi diintensifkan
Selasa, 20 Februari 2024 5:46 Wib