BPBD DIY sebut potensi banjir lahar hujan Gunung Merapi relatif kecil

id lahar hujan,Gunung Merapi,BPBD DIY

BPBD DIY sebut potensi banjir lahar hujan Gunung Merapi relatif kecil

Asap sulfatara mengepul disertai guguran material vulkanik dari puncak gunung Merapi di foto dari Desa kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan saat ini potensi banjir lahar hujan dari puncak Gunung Merapi relatif kecil.

"Masih aman. Potensinya (lahar hujan) relatif kecil," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Lilik, apabila terjadi hujan lebat di puncak Gunung Merapi, lahar hujan diperkirakan tidak akan sampai ke bawah atau ke kawasan permukiman warga.

Mengacu data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kata dia, volume material yang ada di puncak Gunung Merapi relatif kecil.

Dengan demikian, menurut Lilik, membutuhkan hujan yang sangat lebat untuk mendorong material itu sampai ke bawah.

"Hujan deras yang bisa memicu material turun kalau dalam satu jam (curah hujan) lebih dari 70 milimeter, jadi sangat lebat," kata dia.

Selain itu, menurut dia, keberadaan sabo dam di sejumlah sungai yang berhulu Gunung Merapi masih cukup efektif menahan material untuk tidak sampai ke bawah.

Meski masih aman, Lilik memastikan BPBD DIY beserta para relawan tetap meningkatkan kesiapsiagaan dengan memantau kondisi seluruh sungai berhulu Merapi selama musim hujan.

"Kalau di bawah ini kan teman-teman BPBD dari Kota Yogyakarta juga mempunyai 'EWS' (sistem peringatan dini) untuk banjir, kemudian teman-teman relawan juga memantau wilayah sungai tersebut," kata dia.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono menyatakan bahwa sebagian wilayah DIY saat telah memasuki musim hujan.

Musim hujan dimulai dari DIY bagian utara atau Kabupaten Kulon Progo bagian utara pada dasarian (sepuluh hari) pertama November, disusul wilayah Sleman bagian utara dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan pada dasarian kedua.

Berikutnya, wilayah Kulon Progo bagian tengah dan selatan, Bantul bagian selatan dan Gunungkidul bagian utara akan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga.

"Bantul bagian utara dan wilayah Kota Yogyakarta diperkirakan memasuki awal musim hujan pada dasarian pertama Desember 2023," kata dia.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024