Politik gemoy bentuk ajakan pemilih muda

id Politik gemoy,Kampanye pemilu 2024,Pilpres ,Prabowo Gibran

Politik gemoy bentuk ajakan pemilih muda

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, berbicara dalam acara "Politik Marah-Marah vs Politik Gemoy" di Sekretariat TKN Fanta HQ, Jakarta, Rabu (29/11/2023). ANTARA/Aprillio Abdullah Akbar

Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengatakan bahwa politik gemoy merupakan bentuk ajakan kepada pemilih muda agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Sebenarnya esensinya (politik gemoy) adalah ajakan kami kepada pemilih muda untuk melakukan politik riang gembira," kata Dedek saat ditemui usai acara Politik Marah-Marah vs Politik Gemoy di Sekretariat TKN Fanta HQ, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, apabila ada perbedaan dalam pilihan, harus disikapi dengan bijaksana sehingga tidak timbulkan pertikaian.

"Apabila ada perbedaan warna, itulah sesuatu yang harus dirayakan, bukan sesuatu yang buat kita jadi lebih sensitif, gampang tersinggung, curigaan, lalu menjadi marah-marah," ujar Dedek.

Dedek menjelaskan bahwa politik gemoy bukan lahir dari TKN Prabowo-Gibran, melainkan berasal dari Gen Z dan milenial sebagai pemilih muda saat menilai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka.

"Jadi, apa yang kami gaungkan sekarang ini (politik gemoy) adalah yang menjadi pendapat akar rumput, dalam hal ini adalah Gen Z dan milenial," kata Dedek

Selain itu, dia berpandangan bahwa politik gemoy menunjukkan bentuk persatuan, keberlanjutan, dan astacita pasangan Prabowo-Gibran.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TKN: Politik gemoy bentuk ajakan untuk pemilih muda

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024