Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
"Berdasarkan analisis terkini diidentifikasi hingga sepekan ke depan terdapat kondisi dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Kamis.
Selain mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang, Warjono juga meminta warga DIY yang tinggal di daerah bertopografi curam, bergunung, atau tebing dan rawan longsor dan banjir tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, termasuk banjir bandang, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
Mengacu hasil analisis dinamika atmosfer Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (YIA), terdapat Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.
Baca juga: BPBD : Angin kencang di Bantul sebabkan 22 kejadian pohon tumbang
Selain itu, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) termonitor sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan efeknya adalah berkontribusi terhadap penambahan uap air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.
"Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa bagian utara, yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uap air di Jawa bagian selatan, termasuk DIY," ujar Warjono.
Selain itu, lanjut dia, terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.
Berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal, kata dia, kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-5,5 km berkisar antara 70-95 persen (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah itu lebih dominan terjadi pada siang-sore hari.
Baca juga: Sebagian besar wilayah Ibu Kota Provinsi pada Kamis diprakirakan diguyur hujan
BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta merinci pada 5 Januari 2024 hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian Utara dan Tengah, Kulon Progo bagian Utara, dan Gunungkidul bagian Utara.
Berikutnya pada 6 Januari 2024 potensi serupa di Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara. Kemudian pada 7 Januari 2024 potensi terjadi di Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul.
"Dalam sepekan terakhir, cuaca ekstrem berupa hujan lebat turut memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor di beberapa daerah di DIY," katanya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat ada 93 rumah rusak ringan hingga parah akibat angin kencang yang menerjang wilayah ini pada Rabu (3/1).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin kencang di DIY hingga sepekan
Berita Lainnya
Hujan lebat guyur Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 6:45 Wib
Bukan "heatwave", udara panas yang melanda RI
Kamis, 2 Mei 2024 10:20 Wib
Hujan petir guyur sebagian wilayah Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 6:45 Wib
Rusakkan puskesmas, sekolah, dan masjid, getaran gempa di Kabupaten Bandung, Jabar
Kamis, 2 Mei 2024 6:17 Wib
Akibat aktivitas sesar Garut, munculkan getaran gempa di Bandung, Jabar
Rabu, 1 Mei 2024 16:00 Wib
26 provinsi di Indonesia dilanda hujan lebat
Rabu, 1 Mei 2024 6:35 Wib
Usai letusan Gunung Ruang, Sulut, lima stasiun pendeteksi tsunami diefektifkan
Rabu, 1 Mei 2024 1:02 Wib
Warga gunakan masker, waspadai abu vulkanik Gunung Ruang, Sulut
Selasa, 30 April 2024 11:31 Wib