Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menargetkan seluruh kampung di wilayah setempat menjadi kampung tangguh bencana pada 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis, mengatakan hingga saat ini telah terbentuk 155 kampung tangguh bencana dari 169 kampung yang ada di Kota Yogyakarta.
"Tahun ini akan kita tuntaskan sehingga di seluruh kampung sudah terbentuk kampung tangguh bencana dan dapat menanggulangi kebencanaan melalui informasi yang cepat serta penanganan tepat sasaran," tutur dia.
Dia menyebutkan berdasarkan data BPBD Kota Yogyakarta, cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Yogyakarta beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan 35 pohon tumbang dan enam rumah rusak, serta tidak ditemui korban jiwa.
Meski Siklon Tropis Anggrek yang memicu cuaca ekstrem sudah menjauhi Indonesia, menurut dia, BPBD provinsi, kabupaten/kota diminta tetap meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiagakan relawan di tingkat kelurahan.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama di tingkat kelurahan dengan kesiapsiagaan kampung tangguh bencana," kata Nur Hidayat.
Masyarakat juga diminta tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan pada Februari 2024.
"Cuaca ekstrem hidrometeorologi ini dapat berdampak pada rumah rusak, tanah longsor, pohon tumbang, dan jatuhnya baliho," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan mitigasi bencana sangat penting untuk menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem di wilayahnya.
"Jangan sampai pohon tumbang dan bencana lainnya memakan korban," kata Singgih.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta juga meminta warga di DIY mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan curah hujan di wilayah DIY pada Februari 2024 diprakirakan berkisar 151 sampai 500 mm atau kriteria menengah-tinggi dengan sifat hujan bervariasi mulai bawah normal sampai atas normal.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama periode itu.
Berita Lainnya
Pengelola enam warisan dunia di Indonesia sepakati bentuk wadah bersama
Minggu, 28 April 2024 20:02 Wib
KA menuju Bandara YIA efisienkan perjalanan penumpang
Sabtu, 27 April 2024 12:55 Wib
Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia, dimakamkan di Yogyakarta
Sabtu, 27 April 2024 10:27 Wib
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib