Tehtara Israel gempur Rafah, ratusan orang tewas

id Rafah,Palestina,Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) ,Israel

Tehtara Israel gempur Rafah, ratusan orang tewas

Kakak dan adik Al Braim mencari kertas dan karton di bawah reruntuhan untuk digunakan sebagai bahan bakar di Rafah ( Abed Zagout - Anadolu Agency ) (ANTARA/Anadolu)

Rafah (ANTARA) - Rezim pendudukan Israel mulai menggempur Kota Rafah di Gaza selatan secara intensif pada Senin pagi, sehingga menewaskan dan melukai ratusan warga sipil, termasuk sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Otoritas kesehatan di Rafah melaporkan pembunuhan tragis oleh militer Israel terhadap 100 lebih warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, dan ratusan korban luka lainnya.

Para korban langsung dilarikan ke seluruh rumah sakit di Kota Rafah, demikian menurut otoritas kesehatan.

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan bahwa Rafah menyaksikan serangan udara sengit Israel di pusat kota, menghantam rumah-rumah warga di dekat kantor pusat PRCS.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kuwait di Kota Rafah, Suhaib Al-Hams, mengaku pihak rumah sakit kewalahan menangani pasien yang terluka parah dan kekurangan obat serta pasokan.

Menurut sumber setempat, pesawat tempur Israel meluncurkan sekitar 40 serangan udara dan menargetkan sejumlah rumah dan masjid yang menampung para pengungsi. Penembakan artileri yang intens dan pemboman lewat jalur laut juga terjadi di Rafah, katanya.

Kendaraan sipil yang membawa para korban tiba di Rumah Sakit Kuwait di Rafah, sementara ratusan orang dievakuasi ke rumah sakit tersebut untuk berlindung dari pemboman, menurut sumber dan saksi setempat.

Masjid yang menjadi target pasukan Israel di antaranya Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Huda di kamp pengungsi Yibna, yang keduanya menampung ratusan keluarga pengungsi dan lebih dari 14 rumah berpenghuni.

Serangan udara Israel juga meluas ke wilayah di dekat perbatasan dengan Mesir.


Sumber: WAFA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel mulai gempur Rafah, ratusan orang dilaporkan tewas

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024