Pemkab Bantul prioritaskan pembangunan akses jalan di 2024

id Infrastruktur jalan ,Prioritas pemkab Bantul ,Pekerjaan fisik

Pemkab Bantul prioritaskan pembangunan akses jalan di 2024

Pekerjaan pengaspalan jalan perdesaan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2023. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa pembangunan akses jalan maupun perbaikan jalan juga menjadi prioritas pembangunan pada tahun anggaran 2024.

"Di tahun anggaran 2024 kita mengerjakan infrastruktur sebanyak 190 paket pekerjaan, kemudian dari paket pekerjaan tersebut kita prioritaskan adalah jalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Aris Suhariyanta di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan setidaknya ada sebanyak 83 ruas jalan yang menjadi sasaran pembangunan fisik pada 2024, kegiatan ada yang berupa peningkatan kualitas jalan dengan pengaspalan kembali maupun pemeliharaan jalan yang rusak atau berlubang.

Menurut dia, ruas jalan yang menjadi sasaran pembangunan tersebut tersebar di beberapa wilayah Bantul yang memang mendesak untuk dikerjakan, karena merupakan sarana prasarana vital dalam mendukung mobilitas atau pergerakan penduduk untuk berbagai aktivitas perekonomian.

"Bukan jalan baru, tetapi paling menambah aspal kemudian pemeliharaan jalan jalan yang rusak. Untuk jalan ada yang merupakan akses ke objek wisata, kemudian ke sentra ekonomi dan sebagainya yang sudah ada data di kita," katanya.

Selain infrastruktur pada ruas jalan perdesaan maupun perbatasan antar kecamatan, kata dia, pembangunan fisik di tahun ini juga menyasar pada perbaikan konstruksi pada dua jembatan di wilayah Kecamatan Sanden.

"Kemudian ada pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Dingkikan Kelurahan Argodadi, ini merupakan salah satu infrastruktur yang besar," katanya.

Dia juga mengatakan, kemudian ada perbaikan gedung sekolah di wilayah Bambanglipuro yang bagian bangunan ambrol akibat terdampak cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.

"Sekolah yang ambrol itu diajukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan dana biaya tak terduga, jadi kita mendampingi saja, kebutuhannya sekitar Rp500 juta, harapannya tahun ini bisa dikerjakan," katanya.