DPK Sleman meluncurkan literasi cerita dan dongeng "Cendol Manis"
Sleman (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan inovasi program literasi Cerita dan Dongeng Literasi Masuk dan Berinteraksi di Sekolah (Cendol Manis) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa.
Peluncuran inovasi ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang ditandai dengan pemukulan gong.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Sri Wantini mengatakan bahwa inovasi "Cendol Manis" merupakan upaya untuk menumbuhkan dan memupuk budaya literasi di kalangan anak-anak usia dini.
"Tujuan inovasi 'Cendol Manis' ini untuk menumbuhkan budaya literasi anak usia dini, mewadahi dan mengembangkan komunitas pendongeng literasi serta membangun kemitraan dengan swasta dan masyarakat dalam pembudayaan literasi," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan program "Cendol Manis" ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan motor keliling perpustakaan ke sekolah atau komunitas dengan membawa pendongeng literasi, menyajikan bahan bacaan untuk anak-anak dan penyampaian pesan-pesan arti pentingnya literasi kepada anak-anak melalui dongeng literasi.
"Interaksi antara pendongeng, pendamping dan anak-anak diharapkan mengarah pada upaya untuk menumbuhkan budaya gemar membaca, memahami atau menangkap pesan dari apa yang dibaca atau didengar dari pendongeng," katanya.
Selain itu, kata dia, juga dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat di kalangan anak-anak.
"Kami juga melibatkan perwakilan kepala sekolah, guru dan siswa se-Kabupaten Sleman dengan harapan sekolah-sekolah mengetahui dan memahami adanya kegiatan program inovasi 'Cendol Manis'," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan dukungannya untuk inovasi program literasi "Cendol Manis" ini.
"Inovasi ini menjadi jawaban atas kondisi saat ini yaitu pesatnya digitalisasi yang menjadi tantangan besar dalam mendorong minat baca di kalangan generasi muda. Saat ini dibutuhkan solusi menarik agar kegiatan edukasi menjadi lebih menyenangkan. 'Cendol Manis' menjadi sebuah gebrakan kreatif yang dapat menstimulasi minat baca anak," katanya.
Kustini menilai, menumbuhkan literasi melalui dongeng sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Dongeng penuh pesan moral dinilai mampu membentuk kepribadian anak.
"Melalui dongeng, kita menjadi akrab dengan cerita, buku dan bahkan bebas berimajinasi. Melalui dongeng kita dapat membantu anak-anak berpikir kreatif dan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Melalui dongeng kita bahkan dapat menanamkan norma-norma, nilai kebaikan, rasa empati dan sebagainya," katanya.
Peluncuran inovasi ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang ditandai dengan pemukulan gong.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman Sri Wantini mengatakan bahwa inovasi "Cendol Manis" merupakan upaya untuk menumbuhkan dan memupuk budaya literasi di kalangan anak-anak usia dini.
"Tujuan inovasi 'Cendol Manis' ini untuk menumbuhkan budaya literasi anak usia dini, mewadahi dan mengembangkan komunitas pendongeng literasi serta membangun kemitraan dengan swasta dan masyarakat dalam pembudayaan literasi," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan program "Cendol Manis" ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan motor keliling perpustakaan ke sekolah atau komunitas dengan membawa pendongeng literasi, menyajikan bahan bacaan untuk anak-anak dan penyampaian pesan-pesan arti pentingnya literasi kepada anak-anak melalui dongeng literasi.
"Interaksi antara pendongeng, pendamping dan anak-anak diharapkan mengarah pada upaya untuk menumbuhkan budaya gemar membaca, memahami atau menangkap pesan dari apa yang dibaca atau didengar dari pendongeng," katanya.
Selain itu, kata dia, juga dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat di kalangan anak-anak.
"Kami juga melibatkan perwakilan kepala sekolah, guru dan siswa se-Kabupaten Sleman dengan harapan sekolah-sekolah mengetahui dan memahami adanya kegiatan program inovasi 'Cendol Manis'," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan dukungannya untuk inovasi program literasi "Cendol Manis" ini.
"Inovasi ini menjadi jawaban atas kondisi saat ini yaitu pesatnya digitalisasi yang menjadi tantangan besar dalam mendorong minat baca di kalangan generasi muda. Saat ini dibutuhkan solusi menarik agar kegiatan edukasi menjadi lebih menyenangkan. 'Cendol Manis' menjadi sebuah gebrakan kreatif yang dapat menstimulasi minat baca anak," katanya.
Kustini menilai, menumbuhkan literasi melalui dongeng sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Dongeng penuh pesan moral dinilai mampu membentuk kepribadian anak.
"Melalui dongeng, kita menjadi akrab dengan cerita, buku dan bahkan bebas berimajinasi. Melalui dongeng kita dapat membantu anak-anak berpikir kreatif dan belajar berkomunikasi dengan orang lain. Melalui dongeng kita bahkan dapat menanamkan norma-norma, nilai kebaikan, rasa empati dan sebagainya," katanya.