Padang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan saat ini beberapa daerah di Tanah Air sedang menghadapi anomali bencana alam.
"Kalau kita melihat fenomena di luar Sumatera Barat yang dikhawatirkan itu bencana hidrometeorologi kering," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Padang saat rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang, Senin.
Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga akhir 2024 masih banyak hujan, namun BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor. Namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.
Saat ini pemerintah justru lebih khawatir menipisnya pasokan air akibat bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.
"Justru pemerintah khawatir ketersediaan air dalam rangka produktivitas pertanian," jelas dia.
Bencana kekeringan tersebut perlu diwaspadai semua daerah termasuk Provinsi Sumbar. Sebab, hal itu akan berdampak pada ketersediaan pasokan pangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Berita Lainnya
Dampak Gunung Ruang, Sulut, erupsi, kunjungan wisata ke Desa Pumpente-Laingpatuhe ditutup
Jumat, 26 April 2024 7:56 Wib
Masih mengandung gas belerang, udara sekitar Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 20:55 Wib
Erupsi Gunung Ruang, Sulut, rusakkan 3.614 rumah-fasilitas publik
Senin, 22 April 2024 18:04 Wib
Status Gunung Ruang, Sulut, turun, skenario evakuasi warga tetap penting
Senin, 22 April 2024 14:10 Wib
Erupsi Gunung Ruang, Sulut, rusakkan 498 rumah dan fasilitas publik
Minggu, 21 April 2024 18:37 Wib
Helikopter disiagakan untuk penanganan darurat pascaerupsi Gunung Ruang, Sulut
Sabtu, 20 April 2024 21:33 Wib
Warga diungsikan, Gunung Ruang, Sulut, keluar asap
Sabtu, 20 April 2024 9:48 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 272 keluarga dievakuasi
Rabu, 17 April 2024 15:32 Wib