Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi mengintensifkan lalu lintas hewan setelah tiga ekor ternak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, dinyatakan positif antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, Kamis, mengatakan berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Wates menyebutkan satu ekor sapi dan dua ekor kambing milik S di Padukuhan Kayoman positif antraks.
"Untuk mengantisipasi penyebaran antraks, kami melakukan koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan pengawasan lalu lintas ternak," kata Wibawanti.
Ia mengatakan hasil koordinasi tersebut, ada pengawasan mobilitas peternak yang membawa masuk-keluar ternak dari dan ke Gunungkidul pada khususnya dan DIY pada umumnya. Hal ini untuk mencegah penyebaran bakteri antraks.
Lalu lintas hewan ternak antarprovinsi diatur oleh Pemerintah Daerah DIY. Hanya saja karena DIY menjadi daerah tertular maka Pemda DIY tidak akan memberikan rekomendasi untuk membawa keluar hewan ternak. Hal itu dilakukan sampai kasus antraks mereda.
“Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang memberi DIY. Kami hanya memberi rekomendasi bahwa ternak sehat. Tapi kalau kasus antraks seperti ya ditangguhkan dulu baru boleh keluar lagi,” katanya.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan obat dari Kementerian Pertanian seperti formalin, vaksin antraks, sampai vitamin masih tersedia stoknya. Hanya dia belum dapat menyampaikan jumlah stok tersebut.
"Stoknya masih mencukupi. Nanti kami ajukan permohonan kembali bantuan obat atasi antraks ke Kementerian Pertanian," katanya.
Menurut dia, kasus antraks merupakan tanggap darurat yang butuh penanganan cepat dengan pemberian antibiotik, vitamin, dan formalin, termasuk pengobatan lain. Penanganan dilakukan dengan perspektif jangka pendek.
Setelah itu, DPKH akan memikirkan penanganan jangka panjang agar antraks terkendali bahkan lenyap.
“Kami memiliki kendala juga terkait jalan cacing. Itu kewenangan DIY kami memberi masukan saja agar ada pengetatan,” katanya.
Berita Lainnya
Peneliti UGM sebut temuan gua di Gunungkidul tak bahayakan JJLS
Kamis, 14 November 2024 10:28 Wib
Dishub Gunungkidul melaksanakan uji publik dampak lalu lintas proyek
Selasa, 29 Oktober 2024 20:55 Wib
Balai Karantina DIY perketat pengawasan mencegah lalu lintas ikan invasif
Selasa, 22 Oktober 2024 16:05 Wib
Polres Bantul gelar "safety riding" peringati Hari Lalu Lintas Bhayangkara
Sabtu, 21 September 2024 13:38 Wib
Kementerian PUPR merampungkan pembangunan tujuh pos lintas batas negara
Rabu, 18 September 2024 8:46 Wib
Bantul kukuhkan Agen Keselamatan kampanyekan tertib lalu lintas
Sabtu, 7 September 2024 16:06 Wib
GIGI-musisi lintas generasi berkonser romantisme sapa fans
Jumat, 2 Agustus 2024 10:35 Wib
Peserta program Residensi Budaya 2024 bawa kesenian antikolonialisme
Rabu, 31 Juli 2024 6:24 Wib