BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan

id brin,selat muria,banjir demak,penurunan tanah pantura,perubahan iklim

BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan

Warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan batang pohon pisang yang dirakit di Desa Setrokalangan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Menurut data BPBD setempat per Jumat 15/3, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di wilayah pegunungan Muria serta meluapnya Sungai Wulan itu selain menyebabkan ribuan rumah terendam dan sebanyak 22.994 jiwa terdampak serta sebanyak 271 jiwa mengungsi di 20 desa dari lima kecamatan, juga menyebabkan empat orang meninggal akibat tenggelam. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan aktivitas pembabatan hutan secara besar-besaran yang dilakukan pada era kolonial telah menimbulkan sedimentasi yang menyebabkan Selat Muria menjadi daratan.
 
 
"Dulu waktu zaman Belanda pembabatan hutan di sana sangat intens, sehingga menyebabkan erosi. Sedimentasi yang terjadi menyebabkan Selat Muria menjadi daratan," kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Eko Soebowo saat dihubungi di Jakarta, Rabu. 
 
 
Eko menjelaskan sejak abad ke-7 sampai sekarang, aktivitas pembabatan hutan maupun erosi terus terjadi di selatan Selat Muria maupun Lereng Gunung Muria. Material dari erosi itulah yang mengisi dataran Selat Muria.

Sedimentasi itu muncul terbawa banjir yang terjadi akibat pembabatan hutan membuat selat semakin dangkal dan menghilang, sehingga Pulau Jawa menyatu dengan Pulau Muria.
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Pembabatan hutan sebabkan Selat Muria jadi daratan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024