Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berupaya untuk mempercepat penurunan jumlah angka stunting di wilayah itu salah satunya melalui "Rembug Stunting".
"Kegiatan Rembug Stunting ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program penurunan stunting pada 2023 dan juga pemaparan program untuk 2024," kata Ketua Pelaksana Rembuk Stunting Kabupaten Sleman Daroji pada Workshop Rembug Stunting di Sleman, Kamis.
Workshop Rembug Stunting yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) ini dihadiri langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Daroji mengatakan kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan agenda rutin yang dimaksudkan untuk melihat program dan kegiatan percepatan stunting serta konvergensinya di wilayah Kabupaten Sleman.
"Kegiatan ini melibatkan 160 orang terdiri dari semua unsur tim percepatan stunting. Output kegiatan ini nantinya sebagai monitoring dan evaluasi percepatan stunting dan perencanaan percepatan program stunting," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan prevalensi stunting Sleman menunjukkan penurunan. Berdasarkan ePPGBM, prevalensi stunting Sleman turun sebesar 2,37 persen sehingga menjadi 4,51 di tahun 2023 lalu.
"Capaian ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama, sinergi dan kolaborasi dari Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) di semua tingkatan serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung gerakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, upaya penurunan stunting harus didukung oleh organisasi kemasyarakatan untuk mendorong perluasan program kepada masyarakat di berbagai level.
"Terutama, untuk mendukung kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat Kabupaten, kapanewon dan kalurahan," katanya.
Sedangkan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan untuk mewujudkan "zero new stunting" perlu didukung oleh seluruh pihak mulai dari TPPS di semua tingkatan serta didukung OPD pengampu lintas sektoral.
"Saat ini kita dapat apresiasi karena pada 2023 Kabupaten Sleman menunjukkan penurunan pravelensi stunting dari 6,88 persen jadi 4,51 persen. Namun, berapapun penurunannya, untuk menuju 'zero new stunting' masih membutuhkan kinerja dan program yang jelas, yang harus dilaksanakan secara komprehensif di seluruh pemangku kepentingan," katanya.*
Berita Lainnya
Memangkas stunting melalui tradisi "mitoni"
Rabu, 1 Mei 2024 0:39 Wib
Pemkab Kulon Progo membangun komitmen publik percepat penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 17:08 Wib
TPK dibekali pembelajaran berbasis masalah untuk ukur balita di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 4:49 Wib
Pemkot Yogyakarta gelar upacara adat Mitoni untuk tekan stunting
Senin, 22 April 2024 10:49 Wib
Ternyata di Yogyakarta ada tiga srikandi pendamping keluarga penyelamat stunting
Minggu, 21 April 2024 20:58 Wib
Penyuluh agama wajib sukseskan empat program prioritas pemerintah
Sabtu, 20 April 2024 21:20 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
Calon pengantin harus pahami anatomi alat reproduksi
Senin, 18 Maret 2024 20:16 Wib