Sleman (ANTARA) - Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Wahyuniati menyerukan kolaborasi lintas sektor penting untuk mengatasi stunting.
"Kolaborasi lintas sektor dalam Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) menjadi faktor krusial," katanya pada kick off Program Genting di Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis.
Langkah pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman terus digalakkan. Kali ini Pemkab Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman menyelenggarakan kick off Program Genting di Kapanewon (Kecamatan) Pakem.
Kali ini mitra dalam program ini adalah BSI Maslahat yang memberikan bantuan nutrisi kepada Keluarga Berisiko Stunting (KRS).
Wahyuniati mengatakan Program Genting hadir sebagai gagasan strategis guna menekan angka stunting di Indonesia.
"Sinergi dan kerja sama seluruh elemen diharapkan bisa menjadi langkah nyata yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat, sekaligus mempercepat pencapaian penurunan angka stunting di Indonesia," katanya.
Menurut dia, seluruh pihak harus memiliki pemahaman yang baik dan mampu menerapkan secara konsisten di lapangan agar program ini berjalan optimal.
"Pangkal paling ujung dari pencegahan stunting adalah keluarga. Oleh karena itu edukasi kepada keluarga menjadi penting. Pemahaman yang baik akan pola asuh, gizi dan lingkungan yang sehat menjadi pondasi utama untuk mencegah stunting sejak tinggi," katanya.
Wakil Bupati (Wabup) Sleman Danang Maharsa pada kesempatan tersebut berterima kasih kepada BSI Maslahat yang telah menjadi mitra Pemkab Sleman dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman.
"Sinergi aktif ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan dari seluruh lapisan masyarakat sebagai cerminan gotong royong dalam mengatasi stunting di Sleman," katanya.
Ia berharap keterlibatan BSI Maslahat dapat memberikan motivasi kepada instansi lain, komunitas dan masyarakat untuk mendukung Program Genting di KabupatenSleman.
"Harapannya angka stunting di Sleman terus menurun dan terwujud generasi Sleman yang sehat, kuat dan cerdas," katanya.
Danang mengatakan target Program Genting di Kabupaten Sleman pada 2025 adalah 2.700 sasaran KRS. Hingga 7 Oktober 2025 ini telah mencapai 51,6 persen sasaran, dengan total bantuan Rp137 juta dari 53 mitra yang sudah terjalin dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
Istri Nurhayati, warga Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem, menilai Program Genting ini sangat bermanfaat karena dampaknya bisa dirasakan langsung ke KRS di masyarakat.
"Program pencegahan stunting di Sleman sudah bagus. Melalui Program Genting ini kita tidak hanya diberikan edukasi dan sosialisasi tentang pemberian makanan saja, tetapi juga diberikan langsung jenis makanan yang bergizi dan bernutrisi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
