Jika tak merokok dapat cegah pneumonia, kata dokter
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito dr. Taufik Indrawan menyebutkan bahwa tidak merokok dapat mencegah pneumonia.
"Jadi tidak boleh merokok, baik rokok konvensional maupun rokok modern," kata Taufik dalam "Sering Tidur di Lantai Bikin Paru-Paru Basah, Bener Gak Sih?" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pneumonia atau yang dikenal masyarakat umum sebagai paru-paru basah adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Menurut dia, risiko pneumonia lebih tinggi pada anak-anak serta lansia, terutama yang memiliki penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronik, penyakit jantung kronik, serta diabetes.
"Di antara penyebab kematian pada anak-anak, yakni pneumonia dan diare. Pada usia lanjut atau lansia juga sama. Di antara penyebab infeksi yang paling banyak pada lansia adalah pneumonia," katanya.
Taufik menambahkan bahwa langkah selanjutnya untuk mencegah pneumonia adalah menghindari polusi. Apabila terpaksa karena lingkungan kerjanya berpolusi, maka harus menggunakan masker.
Dia menjelaskan bahwa pneumonia disebabkan oleh polutan, bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, katanya, gejala-gejala yang dapat muncul disebabkan oleh sistem imun yang berusaha menyerang patogen tersebut adalah batuk, demam, dan apabila tidak ditangani segera menjadi sesak napas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Tidak merokok dapat cegah pneumonia
"Jadi tidak boleh merokok, baik rokok konvensional maupun rokok modern," kata Taufik dalam "Sering Tidur di Lantai Bikin Paru-Paru Basah, Bener Gak Sih?" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pneumonia atau yang dikenal masyarakat umum sebagai paru-paru basah adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Menurut dia, risiko pneumonia lebih tinggi pada anak-anak serta lansia, terutama yang memiliki penyakit kronis seperti penyakit ginjal kronik, penyakit jantung kronik, serta diabetes.
"Di antara penyebab kematian pada anak-anak, yakni pneumonia dan diare. Pada usia lanjut atau lansia juga sama. Di antara penyebab infeksi yang paling banyak pada lansia adalah pneumonia," katanya.
Taufik menambahkan bahwa langkah selanjutnya untuk mencegah pneumonia adalah menghindari polusi. Apabila terpaksa karena lingkungan kerjanya berpolusi, maka harus menggunakan masker.
Dia menjelaskan bahwa pneumonia disebabkan oleh polutan, bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, katanya, gejala-gejala yang dapat muncul disebabkan oleh sistem imun yang berusaha menyerang patogen tersebut adalah batuk, demam, dan apabila tidak ditangani segera menjadi sesak napas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Tidak merokok dapat cegah pneumonia