Presiden: Pemkot bersiap menghadapi macet meluas 10-20 tahun lagi
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada pemerintah kota untuk segera mempersiapkan layanan transportasi massal guna mengantisipasi potensi kemacetan yang diperkirakan meluas dalam kurun 10 hingga 20 tahun mendatang.
Pesan itu disampaikan Kepala Negara di depan para wali kota se-Indonesia yang hadir pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
"Karena kalau tidak, 10-20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Nggak percaya? Kita lihat nanti, kalau nggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," katanya diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
Presiden Jokowi menekankan agar perencanaan pembangunan kota disusun secara detail untuk mewujudkan kawasan yang layak huni (lifeable) dan dicintai (loveable) oleh para penghuninya.
Ia tidak ingin situasi kawasan perkotaan di Indonesia berubah menjadi mencekam akibat pengaruh lonjakan jumlah pengangguran dan tunawisma.
"Jangan sampai kita memiliki kota yang sekarang ini banyak terjadi di Eropa maupun di Amerika, kota-kota yang mencekam, karena penganggurannya banyak, karena homeless-nya banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi minta pemkot bersiap hadapi macet yang meluas 10-20 tahun lagi
Pesan itu disampaikan Kepala Negara di depan para wali kota se-Indonesia yang hadir pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
"Karena kalau tidak, 10-20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Nggak percaya? Kita lihat nanti, kalau nggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," katanya diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
Presiden Jokowi menekankan agar perencanaan pembangunan kota disusun secara detail untuk mewujudkan kawasan yang layak huni (lifeable) dan dicintai (loveable) oleh para penghuninya.
Ia tidak ingin situasi kawasan perkotaan di Indonesia berubah menjadi mencekam akibat pengaruh lonjakan jumlah pengangguran dan tunawisma.
"Jangan sampai kita memiliki kota yang sekarang ini banyak terjadi di Eropa maupun di Amerika, kota-kota yang mencekam, karena penganggurannya banyak, karena homeless-nya banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi minta pemkot bersiap hadapi macet yang meluas 10-20 tahun lagi