Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengimbau masyarakat untuk terus bersama-sama menjaga adat dan budaya yang ada di desa.
Dalam rilis yang disiarkan di Jakarta pada Jumat, ia menilai dua hal tersebut merupakan harta karun yang sangat penting guna mempercepat pembangunan desa sebagaimana tertuang dalam SDGs Desa ke-18, Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
"Adat ini harus dilestarikan. Ini penting karena nilai gotong royong nggak bisa diganti dengan yang lain. Kegiatan seperti ini harus dilestarikan. Saya sampaikan terima kasih karena tetap kirab desa setiap tahun. Dengan ini semoga makin tambah berkah uripe (hidup masyarakat)," ujar Gus Halim sapaan akrab Mendes PDTT saat memberikan sambutan pada Kirab Budaya Adat di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur pada Jumat.
SDGs Desa-18 menunjukkan pentingnya pelestarian adat dan budaya desa dalam sebuah pembangunan. Dengan begitu, setiap desa akan tumbuh secara variatif sesuai dengan potensi, masalah, serta kearifan lokal yang melekat.
Kendati demikian, hal tersebut tidak berarti desa anti dengan perkembangan zaman termasuk kemajuan teknologi. Sebaliknya, keduanya harus terus berkolaborasi guna menciptakan kemandirian desa yang menjadi tumpuan pembangunan di Indonesia.