Bantul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah merampungkan tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih yang akan digunakan untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
"Dengan keluarga Pak Haedar Nashir sudah tercoklit ini maka tahapan coklit data pemilih di Bantul sudah selesai seratus persen," kata anggota KPU Bantul Wuri Rahmawati usai mendampingi petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) melakukan coklit keluarga Ketua PP Muhammadiyah tersebut di Bantul, Senin.
Wuri yang juga Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Bantul tersebut mengatakan, dengan telah selesainya proses coklit maka seluruh daftar penduduk potensial pemilih (DP4) telah terdata.
"Jumlah akhirnya sebanyak 748.766 pemilih itu sudah tercoklit. Tahapan coklit data pemilih pilkada sudah kita mulai sejak 24 Juni, dengan melibatkan sebanyak 2.847 orang pantarlih," katanya.
Dia mengatakan selama tahapan coklit data pemilih tidak ada kendala maupun hambatan yang menyulitkan petugas data pemilih, namun kendala teknis masih dijumpai seperti tidak dijumpainya keluarga pemilik rumah ketika didatangi petugas pantarlih.
"Kalau kendala coklit lebih pada hal teknis, misalnya pantarlih datang, tetapi keluarga tidak di rumah atau kosong, apalagi di daerah urban yang pada kerja, ada lagi kendala karena menggunakan aplikasi, jadi beberapa waktu untuk input data," katanya.
Selain itu, kata dia, masih ada beberapa pemilih ketika ditemui petugas pantarlih tidak bisa menyiapkan dokumen kependudukan karena hilang atau tidak tersimpan.
"Ada juga yang misalnya dokumen kependudukan itu pemilih harus mencari dulu karena hilang. Dan itu umum terjadi dari coklit ke coklit, bahkan pada saat coklat di pemilihan sebelumnya," katanya.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai menerima petugas pantarlih mengatakan petugas telah mendata lengkap untuk dirinya dan keluarga berjumlah enam orang sebagai pemilih untuk Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
"Kami sampaikan terima kasih kepada jajaran KPU yang sudah datang ke sini. Dan kami secara resmi didata, dicocokkan dan sudah cocok, datanya lengkap dan sesuai dengan KK (kartu keluarga), jadi tidak ada data ilegal," katanya.