BPJS Kesehatan: Masyarakat Indonesia jangan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih

id Konsumsi Gula-Garam-Lemak, Pembatasan Konsumsi GGL, BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan: Masyarakat Indonesia jangan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih

Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat menyampaikan laporan dalam kegiatan Penyerahan Penghargaan UHC Awards 2024 di Jakarta, Kamis (8/8/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya

Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti dengan mengurangi konsumsi makanan mengandung gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih.
 
"Kita harapkan masyarakat kita mengurangi makan garam, mengurangi makan gula, mengurangi makan nasi," kata Ghufron saat menyampaikan laporan dalam kegiatan Penyerahan Penghargaan UHC Awards 2024 di Jakarta, Kamis.  
 
Berikutnya, kata dia menambahkan, masyarakat juga perlu mengurangi konsumsi rokok serta melakukan olahraga. Hal-hal seperti itu, menurut Ghufron, bernilai penting untuk dilakukan masyarakat sebagai upaya pencegahan terserang berbagai penyakit.  
 
Pembatasan konsumsi GGL sebelumnya telah menjadi hal yang disoroti oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan merilis Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013.  

Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa setiap orang dianjurkan mengonsumsi gula 10 persen dari total energi 200 kilokalori atau setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram, konsumsi garam 2000 miligram natrium yang setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram dan lemak 20 hingga 25 persen dari total energi 702 kilokalori atau setara dengan 5 sendok makan atau 67 gram.
 
"Hal ini menjadi salah satu perhatian yang sangat penting untuk diintervensi dalam pengendalian konsumsi gula di Indonesia," ucapnya.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPJS Kesehatan imbau masyarakat kurangi konsumsi GGL berlebih
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024