KPU Yogyakarta meminta bakal calon Pilkada 2024 mendaftar lebih awal

id KPU ,Yogyakarta

KPU Yogyakarta meminta bakal calon Pilkada 2024 mendaftar lebih awal

Logo Komisi Pemilihan Umum. (ANTARA FOTO)

Yogyakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta meminta bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta mendaftarkan diri lebih awal untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Harapan kami, para pasangan calon tidak mendaftar di menit-menit terakhir," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggara dan Perencanaan Data, Informasi KPU Yogyakarta Erizal di Yogyakarta, Jumat.

Erizal mengatakan pendaftaran bakal calon kepala daerah dibuka selama tiga hari pada 27 Agustus pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB, 28 Agustus pukul 08.00 WIB -16.00 WIB, dan terakhir pada 29 Agustus pukul 08.00 WIB hingga 23.59 WIB.

"Kalau pendaftaran telat tidak ada toleransi, paling malam pukul 23.59 WIB," kata dia.

Menurut dia, pasangan calon yang telah diusung parpol mulai segera mengurus persyaratan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Pencalonan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Walikota Dan Wakil Walikota.

"Misalnya dia TNI, Polri, ASN harus mundur. Minimal surat pengunduran dirinya saat pencalonan dan saat penetapan sudah ada pemberhentian," ujar Erizal.

Selain itu, dia menyarankan pasangan bakal calon beserta parpol pengusung dapat memulai menunjuk petugas operator yang bakal melakukan input berbagai dokumen ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon).

Menurut dia, bakal pasangan calon bisa mulai mengajukan akses Silon ke KPU Kota Yogyakarta.

"Karena nanti sebelum pendaftaran harus mengunggah dokumen dan mengisi Silon dulu. Nanti setelah isi Silon baru datang ke kantor KPU," kata dia.

Meski demikian, Erizal mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun parpol yang mulai berkonsultasi terkait pendaftaran bakal calon kepala daerah yang diusung.

Dia berharap parpol maupun bakal pasangan calon pada Pilkada 2024 segera memanfaatkan dan memaksimalkan "helpdesk" yang telah disediakan.

"Belum ada yang konsultasi. Mungkin masih berdiskusi di internal partainya terkait siapa calonnya sehingga belum fokus soal bagaimana mendaftarkan," ujar dia.