DKP Gunungkidul mengembangkan pangan akuatik tingkatkan produksi ikan

id Pangan akuatik,DKP Gunungkidul,Gunungkidul

DKP Gunungkidul mengembangkan pangan akuatik tingkatkan produksi ikan

Kondisi Pantai Baron di Gunungkidul yang digadang-gadang menjadi sentra perikan tangkap. (ANTARA/HO-Dokumen DKP Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan pangan akuatik untuk meningkatkan produksi perikanan, membuka peluang usaha baru hingga menciptakan lapangan kerja di wilayah itu.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Kamis, mengatakan Gunungkidul terpilih sebagai salah satu dari 49 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang diusulkan akan menerima dana alokasi khusus (DAK) tematik kawasan produksi pangan nasional 2025.

"Fokus utama DAK ini adalah pada bidang pangan akuatik, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan memperkuat kemandirian bangsa," katanya.

Ia mengatakan dana yang diterima Gunungkidul akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas nelayan skala kecil, serta memperbaiki infrastruktur pendukung perikanan. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain pengadaan mesin kapal perikanan, jaring ikan, rehabilitasi pabrik es, pembenahan unit pengolahan ikan (UPI) skala mikro-kecil, dan perbaikan pasar ikan.

"Total usulan DAK yang diajukan Gunungkidul mencapai Rp12,5 miliar lebih. Namun, yang disetujui pusat sebesar Rp7,3 miliar. Meski demikian, kami sangat bersyukur karena usulan kami sebagian besar diakomodasi," katanya.

Wahid mengatakan adanya usulan DAK ini, diharapkan sektor perikanan di Gunungkidul akan semakin berkembang. Nelayan akan memiliki peralatan yang lebih memadai untuk menangkap ikan, sehingga produktivitas mereka dapat meningkat.

Selain itu, fasilitas pengolahan ikan yang lebih baik akan menjamin kualitas hasil tangkapan dan mendukung hilirisasi di sektor perikanan.

"Kami optimistis DAK ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir Gunungkidul," katanya.

Menurut dia, pangan akuatuk ini tidak hanya meningkatkan produksi perikanan, tetapi juga membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja.

Lebih lanjut, Wahid Supriyadi menjelaskan bahwa DAK pangan akuatik ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan produksi pangan nasional.

Dengan demikian, Gunungkidul semakin mantap dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya di sektor perikanan. Dukungan pemerintah pusat melalui DAK ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Gunungkidul memiliki potensi besar dalam bidang perikanan, sehingga sangat tepat jika daerah ini menjadi salah satu penerima manfaat DAK," katanya.