Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan pompa air bantuan Kementerian Pertanian untuk melakukan percepatan pengolahan lahan pertanian untuk tanaman padi.
"Kita kemarin ada kegiatan perpipaan juga mesin pompa air bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sejumlah 57 unit, itu kita maksimalkan penggunaannya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Senin.
Menurut dia, pemanfaatan pompa air sangat diperlukan untuk kemudahan mengairi lahan pertanian, terutama pada lahan yang dekat dengan sungai maupun sumber air, terlebih saat musim kemarau panjang saat ini.
Dia mengatakan, bahkan saat ini di seluruh wilayah Bantul telah ada sebanyak 5.000 lebih pompa air yang tersedia, baik bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun APBN yang bisa manfaatkan kelompok maupun petani untuk menaikkan air.
"Kemudian juga ada kegiatan perpipaan yang sekarang ini ada yang sudah jadi, kemudian ada yang masih proses bangun juga ada, karena itu semua swakelola oleh kelompok termasuk jaringan irigasi," katanya.
Dia mengatakan, dengan pompa air dan kegiatan perpipaan tersebut harapannya dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Bantul, sekaligus meningkatkan semangat para petani untuk mengadopsi teknologi modern dalam kegiatan pertanian.
Lebih lanjut dia mengatakan, secara umum kondisi sawah di Bantul menghadapi musim kemarau panjang ini tidak terdampak kekeringan, sebab petani sudah antisipasi dengan varietas yang cocok, juga didukung dengan ketersediaan pupuk melimpah.
"Harapannya nanti di bulan Oktober semoga benar benar ada hujan, sehingga produksi padi di tahun 2025 bisa meningkat. Harapan kami, luas panen tahun 2025 bisa tembus 30 ribu hektare," katanya.