Sleman (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati) dalam menghadapi kelesuan ekonomi akibat deflasi dan mengantisipasi inflasi.
"Gemati merupakan upaya antisipasi deflasi harga khususnya pada harga cabai dan sayuran untuk menyerap hasil panen petani yang melimpah," kata Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman bidang Perekonomian dan Pembangunan Haris Martapa di Sleman, Senin.
Menurut dia, Gemati yang dilaksanakan sejak Kamis 17 Oktober hingga Senin 28 Oktober 2024 tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung upaya mengatasi deflasi sebagai aksi nyata meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sleman.
"Sasaran atau pembeli dari kegiatan Gemati ini adalah pegawai ASN, non-ASN dan pegawai BUMD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan, untuk titik kumpul sayuran dilakukan di Perkumpulan Petani
Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman berupa paket sayuran cabai merah keriting, terong, kubis, tomat dan atau hasil panen petani lainnya.
"Harga per paket sayuran Rp20.000, sehingga cukup terjangkau untuk kalangan pegawai," katanya.
Haris mengatakan upaya lain dalam mengantisipasi kelesuan ekonomi yakni melakukan kegiatan "Sesarengan Nanem Bibit" (bersama-sama menanam bibit) atau "Serabi" pada Rabu 30 Oktober 2024 di Padukuhan Gejayan, Condongcatur sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Bupati Sleman Nomor 059 Tahun 2022 tentang Gerakan Penyediaan Lumbung Pangan Kedua dan Penghematan Energi Kabupaten Sleman.
"Selain itu juga mendorong optimalisasi atau pemanfaatan pekarangan dan lahan terbatas di perkotaan, peningkatan produktivitas pertanian khususnya
untuk menghadapi kebutuhan Bulan Ramadhan 1446 H," katanya.
Ia mengatakan dalam optimalisasi lahan pekarangan, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan sarana produksi untuk optimalisasi pekarangan dalam bentuk mulsa dan bibit sayuran.
"Bantuan bibit yakni cabai rawit ori sebanyak 600 batang, terong 400 batang dan bibit bawang merah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri Gejayan," katanya.
Berita Lainnya
Bawaslu Sleman teruskan pelanggaran netralitas lurah ke Bupati
Senin, 21 Oktober 2024 20:46 Wib
Sleman gelar pasar murah sembako antisipasi dampak deflasi
Senin, 21 Oktober 2024 19:43 Wib
Pjs Bupati Sleman sebut Pertika Kalpataru sarana Pramuka lestarikan bumi
Senin, 21 Oktober 2024 19:42 Wib
Paslon Kustini-Sukamto komitmen lesatkan ekonomi Sleman lewat UMKM
Senin, 21 Oktober 2024 19:42 Wib
Gus Yusuf Chuldori ajak warga NU Sleman pilih Harda-Danang
Senin, 21 Oktober 2024 19:28 Wib
Harda Kiswaya siap revitalisasi Stadion Tridadi, bangkitkan kejayaan olahraga Sleman
Minggu, 20 Oktober 2024 18:44 Wib
Pengusaha di Sleman diimbau dukung terciptanya ketertiban umum
Minggu, 20 Oktober 2024 12:43 Wib
DP3 Sleman apresiasi kesuksesan petani milenial manfaatkan teknologi
Minggu, 20 Oktober 2024 11:16 Wib