Wamendagri ajak daerah memperkuat ekosistem lewat kolaborasi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak pemerintah daerah (pemda) memperkuat ekosistem inovasi melalui kolaborasi yang kuat.
Hal ini untuk memprioritaskan sinergisitas lintas sektor agar lebih mudah mewujudkan inovasi berkelanjutan yang berdampak luas terhadap masyarakat.
"Tidak ada artinya kemudian, ketika kita sudah memenangkan penghargaan, tidak berlanjut didukung oleh komunitas, didukung oleh riset, didukung juga dengan keterlibatan filantropi, entrepreneur, corporate, dan lain-lain," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia juga mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam proses kolaborasi, khususnya generasi milenial dan generasi Z yang dikenal piawai berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Menurutnya, dengan melibatkan kaum muda, inovasi daerah dapat terus berkembang, menginspirasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Bima menambahkan kolaborasi bukan hanya soal dukungan finansial semata, tetapi mencakup semangat bersama dalam memajukan inovasi.
Ia menilai dengan berinovasi sejumlah daerah bahkan mampu melaksanakan berbagai program unggulan tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kalau kami pelajari Bapak/Ibu, pemerintah daerah, baik provinsi ataupun kabupaten kota, yang ada di depan ketika inovasi, pasti piawai untuk melakukan kolaborasi. Tidak sendiri. APBD tidak lantas menjadikan hambatan untuk melangkah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo dalam laporannya mengatakan, tahap presentasi kepala daerah diikuti oleh 55 daerah nominator.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendagri ajak daerah perkuat ekosistem lewat kolaborasi
Hal ini untuk memprioritaskan sinergisitas lintas sektor agar lebih mudah mewujudkan inovasi berkelanjutan yang berdampak luas terhadap masyarakat.
"Tidak ada artinya kemudian, ketika kita sudah memenangkan penghargaan, tidak berlanjut didukung oleh komunitas, didukung oleh riset, didukung juga dengan keterlibatan filantropi, entrepreneur, corporate, dan lain-lain," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia juga mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam proses kolaborasi, khususnya generasi milenial dan generasi Z yang dikenal piawai berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Menurutnya, dengan melibatkan kaum muda, inovasi daerah dapat terus berkembang, menginspirasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Bima menambahkan kolaborasi bukan hanya soal dukungan finansial semata, tetapi mencakup semangat bersama dalam memajukan inovasi.
Ia menilai dengan berinovasi sejumlah daerah bahkan mampu melaksanakan berbagai program unggulan tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kalau kami pelajari Bapak/Ibu, pemerintah daerah, baik provinsi ataupun kabupaten kota, yang ada di depan ketika inovasi, pasti piawai untuk melakukan kolaborasi. Tidak sendiri. APBD tidak lantas menjadikan hambatan untuk melangkah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo dalam laporannya mengatakan, tahap presentasi kepala daerah diikuti oleh 55 daerah nominator.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendagri ajak daerah perkuat ekosistem lewat kolaborasi