Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta berkolaborasi dengan Sanggar Krisna Mukti mengadakan kegiatan Pagelaran Seni Sendratari guna mewadahi seniman dan pelaku seni daerah ini dalam melestarikan seni dan drama.
"Harapannya dengan adanya Pagelaran Seni Sendratari ini menjadi wadah, sarana dan motivasi bagi seniman dan pelaku seni di Bantul untuk lebih giat melestarikan Pagelaran Seni Sendratari di DIY," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Bantul Yuli Hernadi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, Pagelaran Seni Sendratari adalah event rutin Dinas Pariwisata Bantul yang diselenggarakan setiap tahun sekali. Pada tahun ini, event diselenggarakan di Alun Alun Parangkusumo, Kelurahan Parangtritis pada 28 Desember 2024.
Menurut dia, pada event tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, konsep acara diawali dengan kirab obor, yang bukan hanya sekadar seremonial, tapi rangkaian tradisi yang sudah ada sejak dulu.
Pagelaran Sendratari tahun ini dengan judul "Janji Misteri Sang Ratu", tema tersebut diambil dari legenda lokal yang bercerita tentang kepemimpinan seorang tokoh perempuan yang bijaksana dan visioner.
"Pagelaran Seni Sendratari ini bentuk kerja sama antara Dinas Pariwisata Bantul dengan Sanggar Krisna Mukti yang berdomisili di daerah Parangtritis, dan dengan sumber anggaran dari Dana Keistimewaan DIY," katanya.
Dia berharap, selain sebagai wadah, sarana dan motivasi bagi seniman Bantul untuk lebih giat melestarikan seni sendratari, juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat umum di Kabupaten Bantul.
Dia juga mengatakan, kegiatan Sendratari "Sang Ratu" adalah upaya pemerintah untuk mengangkat potensi pariwisata dan budaya Kabupaten Bantul, sekaligus mendukung Keistimewaan DIY.
"Melalui seni pertunjukan ini, kami ingin menghidupkan kembali cerita cerita tradisional yang mengakar dalam masyarakat kita, yang penuh dengan nilai sejarah dan kearifan lokal," katanya.
Dia mengatakan, Pagelaran Seni Sendratari yang akan melibatkan lebih100 seniman lokal, termasuk penari, musisi gamelan, dan kru ini juga bertujuan promosi potensi wisata, menarik wisatawan domestik dan internasional untuk mengunjungi destinasi wisata Bantul.
"Sementara bagi pelestarian budaya untuk menyemarakkan seni tradisional sebagai wujud cinta dan pelestarian budaya daerah. Serta mendukung Keistimewaan DIY, dengan menunjukkan kekayaan seni budaya DIY sebagai bagian dari identitas keistimewaan Yogyakarta," katanya.