Bantul optimalkan potensi pendapatan parkir pada objek wisata

id Dishub Bantul ,Pengelolaan parkir ,Tempat wisata

Bantul optimalkan potensi pendapatan parkir pada objek wisata

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Singgih Riyadi. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tahun 2025 bakal mengoptimalkan pendapatan dari retribusi pengelolaan parkir kendaraan yang ada di objek objek wisata daerah ini.

"Tahun 2025 akan kami optimalkan potensi pendapatan parkir terutama di objek objek wisata, karena itu yang kami masih belum bisa maksimalkan dalam pengelolaannya," kata Kepala Dishub Bantul Singgih Riyadi, di Bantul, Minggu.

Menurut dia, potensi pendapatan parkir di tempat wisata masih belum bisa maksimal, karena banyak lokasi-lokasi parkir di objek wisata tersebut yang dikelola oleh paguyuban paguyuban maupun koperasi koperasi.

"Parkir di objek wisata masih banyak yang belum sepenuhnya ikut pengelolaan kami. Sehingga nanti dengan adanya peraturan bupati yang baru, akan kami atur agar masuk dalam pengelolaan kita," katanya pula.

Dia mengatakan, dalam optimalisasi pendapatan parkir itu, pihaknya akan melibatkan tim pengawasan dan pengendalian (wasdal) dari stakeholder terkait seperti dari TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Dengan demikian nanti kami jadi lebih kuat, dan mudah-mudahan nanti lebih efektif untuk menarik lokasi-lokasi parkir yang belum bisa masuk dalam pengelolaan kita," katanya lagi.

Singgih menyebut, beberapa tempat wisata yang belum dioptimalkan pendapatan parkir, di antaranya di Pantai Depok yang belum bisa masuk ke pengelolaan Dishub setempat, karena memang sudah ada koperasi yang masih keberatan masuk ke pengelolaan pemerintah.

"Sehingga nanti akan kami komunikasikan lagi, dan juga ada beberapa titik parkir tempat wisata yang selama ini belum bisa kami masukkan ke pengelolaan kami," katanya pula.

Dia mengatakan, dengan optimalisasi pendapatan parkir di tempat wisata tersebut, diharapkan pemasukan pendapatan dari pengelolaan parkir bisa lebih tinggi dibandingkan 2024 yang ditargetkan sebesar Rp460 juta.