Polda DIY mengerahkan 1.470 personel pada Operasi Keselamatan Progo 2025

id Polda DIY,operasi keselamatan progo 2025,DIY

Polda DIY mengerahkan 1.470 personel pada Operasi Keselamatan Progo 2025

Personel Polda DIY saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Ops Keselamatan Progo 2025 di halaman Polda DIY, Sleman, DIY, Senin (10/2/2025). ANTARA/HO-Polda DIY

Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta mengerahkan sebanyak 1.470 personel pada Operasi Keselamatan Progo 2025 mulai Senin hingga 23 Februari.

Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Pol. Yuswanto Ardi mengatakan bahwa operasi ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di provinsi ini.

"Kami mengimbau masyarakat agar pada masa-masa operasi keselamatan dan selanjutnya untuk meningkatkan ketaatan peraturan lalu lintas karena kita sadari bersama bahwa kecelakaan lalu lintas diawali dari pelanggaran," katanya di Yogyakarta.

Menurut dia, personel kepolisian disebar di berbagai titik strategis, termasuk kawasan rawan kecelakaan dan lokasi yang kerap terjadi pelanggaran lalu lintas.

Dari 1.470 personel yang dikerahkan, sebanyak 283 berasal dari Polda DIY, sementara 1.187 lainnya merupakan personel jajaran polres dan polresta di seluruh DIY.

Dalam Operasi Keselamatan Progo 2025, Kombes Pol. Ardi mengatakan bahwa pendekatan preemtif dan preventif menjadi prioritas utama.

Meski demikian, kata dia, pada kriteria pelanggaran tertentu yang sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas akan dilakukan dengan tindakan tilang.

Berdasarkan data Ditlantas Polda DIY sepanjang 2024, tercatat 204.754 pelanggaran lalu lintas.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 87.093 pelanggar dikenai tilang, sedangkan 117.661 lainnya mendapatkan teguran.

Selain itu, terjadi 7.176 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia mencapai 436 orang.

Kombes Pol. Ardi menyoroti kebiasaan masyarakat yang masih mengabaikan aturan keselamatan, terutama dalam penggunaan helm.

Dirlantas Polda DIY menyayangkan bahwa banyak pengendara beralasan tidak memakai helm karena jarak perjalanan yang dekat.

"Bukan jarak itu yang diukur. Yang diukur adalah jarak antara kepala dan aspal. Jadi, harus kita antisipasi bersama supaya ini juga bisa menjadi suatu cara untuk meminimalkan fatalitas," ujar dia.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025