Yogyakarta (ANTARA) - Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (Jiffina) Ke-9 yang menampilkan berbagai produk mebel dan kerajinan akan digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 8-11 Maret 2025.
Direktur Utama PT. Jiffina Internasional Perkasa (JIP) Yuli Sugianto mengatakan bahwa Jiffina memiliki komitmen membantu usaha kecil dan menengah (UKM) agar bisa memamerkan produknya ke ajang internasional.
"Kami ingin membantu para pelaku UKM untuk ikut pameran internasional dengan biaya yang sangat murah, agar mereka bisa memamerkan produknya ke kelas internasional," kata Yuli di JEC, Senin (24/2).
Ia mengakui kebijakan efisiensi anggaran berdampak pada dukungan penyelenggaraan, termasuk tantangan situasi dan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, tetapi pihaknya tetap bertekad melaksanakan Jiffina.
"Kami menyadari adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berakibat kepesertaan atau fasilitasi dari kementerian yang biasanya ikut, sekarang dibatalkan. Belum lagi tantangan situasi dan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Namun, kami optimistis Jiffina akan memberikan dampak positif," ujarnya.
Wakil Ketua OC Jiffina 2025 Endro Wardoyo menambahkan bahwa sudah ada 600 buyers yang mendaftar, terdiri atas 200 buyers dari luar negeri yang berasal dari 14 negara dan 400 buyers dari dalam negeri.
"Sampai hari ini yang sudah registrasi sekitar 600 buyers dari dalam dan luar negeri. Biasanya mendekati hari pelaksanaan pameran yang diikuti sekitar 300 peserta dari Jawa dan Bali itu buyer akan bertambah," kata Endro.
Steering Committee Arif Effendi mengemukakan bahwa berbagai kegiatan digelar saat Jiffina 2025, di antaranya agenda business matching, tour buyers ke Prambanan dan lava tour Merapi, dan visit factory.
"Sekitar 300 peserta Jiffina dari Jawa dan Bali akan menghadirkan berbagai inovasi baru yang diharapkan mendatangkan ribuan buyers luar negeri dalam ajang pameran mebel dan kerajinan internasional itu di tengah tantangan efisiensi anggaran saat ini," katanya.