Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengumumkan kerja sama strategis dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam menyediakan jurnal langganan nasional. Inisiatif ini bertujuan agar seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, memiliki akses yang setara terhadap referensi keilmuan ilmiah, tanpa terkendala keterbatasan anggaran.
"Kami ingin melihat budaya ilmiah muncul, orang harus cinta dengan national library, kita jadikan ini ikon pengembangan," kata Mendiktisaintek melalui keterangan di Jakarta, Sabtu (8/3).
Menteri Brian menyoroti pentingnya jurnal sebagai referensi keilmuan di perguruan tinggi. Selama ini, banyak kampus mengalami kesulitan dalam mengakses jurnal berkualitas karena anggaran terbatas, apalagi kampus besar lebih mudah mendapatkan akses dibandingkan kampus kecil. Oleh karena itu, kerja sama ini dianggap menjadi solusi efektif untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
Kemdiktisaintek akan membentuk tim khusus yang melibatkan perguruan tinggi, kementerian, dan lembaga terkait guna merumuskan jurnal yang paling relevan dan banyak digunakan di Indonesia. Jurnal-jurnal ini nantinya akan dilanggan oleh Perpusnas, sehingga bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kemdiktisaintek juga menyoroti banyaknya jurnal yang ada di Indonesia, namun hanya 11 jurnal yang terindeks Scopus Q1.
"Jurnal tidak usah banyak-banyak, kita merger saja, tapi semuanya terukur, hingga nanti jurnal nasional publisher-nya bisa di bawah Perpusnas," ujar Brian Yuliarto.
Baca juga: ANTARA bekali mahasiswa di Bali teknik jurnalistik
Baca juga: Mahasiswa UKI ditemukan tewas di area kampus
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendiktisaintek gandeng Perpusnas siapkan jurnal langganan nasional