Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk sementara menunda melaut menyusul potensi gelombang tinggi hingga 4 meter yang diperkirakan terjadi di perairan selatan daerah setempat, 17-20 Maret 2025.
"Untuk nelayan sebaiknya menunggu ombak membaik," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Minggu.
Berdasarkan peringatan dini yang diterbitkan BMKG Yogyakarta, gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta selama empat hari ke depan.
Ia menjelaskan peringatan tersebut didasarkan pada pola siklonik yang terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa. Pola ini menyebabkan angin membentuk konvergensi serta belokan angin (shearline) di wilayah Jawa, termasuk DIY.
Baca juga: BMKG imbau warga tidak panik soal potensi tsunami di Kulon Progo
Baca juga: BMKG Yogyakarta mengimbau warga waspadai cuaca ekstrem akibat "shearline"
Fenomena itu meningkatkan potensi pembentukan hujan serta gelombang tinggi di wilayah perairan DIY sehingga berisiko tinggi terhadap pelayaran.
BMKG juga mengingatkan tentang operasional perahu nelayan yang dapat mengalami risiko tinggi jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Selain itu, kapal tongkang dan kapal feri perlu mewaspadai kondisi serupa dengan batas aman yang berbeda.
"Gelombang tinggi bisa menyebabkan abrasi (pantai) dan kapal-kapal kecil bisa terbalik," ujar Warjono.
Selain nelayan, katanya, masyarakat dan wisatawan yang beraktivitas di sepanjang pesisir selatan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Mereka dilarang berenang atau beraktivitas di area pantai yang telah ditandai sebagai zona berbahaya oleh petugas.
"Wisatawan atau pengunjung pantai dilarang untuk masuk di daerah merah yang sudah ditandai petugas pantai. Patuhi petunjuk rambu-rambu peraturan pemerintah daerah," demikian Warjono.
Baca juga: Hujan es guyur sejumlah wilayah di Yogyakarta, ini kata BMKG
Baca juga: BPBD DIY mewaspadai dampak bibit Siklon 99S di wilayah Yogyakarta
Baca juga: BNPB sebut hidrometeorologi basah masuki pekan terakhir Februari, waspada