Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Daerah Yahukimo, Papua Pegunungan melakukan evakuasi para guru dan paramedis dari wilayah sekitar Anggruk menyusul meningkatnya potensi gangguan keamanan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Benar, sejumlah guru dan paramedis telah kami tarik ke Wamena sebagai langkah antisipatif atas ancaman dari KKB,” kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, saat dikonfirmasi dari Jayapura, Sabtu malam.
Bupati menjelaskan bahwa para tenaga pendidik yang dievakuasi merupakan bagian dari Program Yahukimo Pintar dan bertugas di Distrik Prongkoli, Helirik Walma, Panggema, serta Kosarek.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan dua unit pesawat, meski belum seluruh penerbangan yang dijadwalkan berhasil dilakukan.
Baca juga: Sadis, enam guru dilaporkan meninggal usai diserang dan dibakar KKB
“Sejauh ini baru beberapa penerbangan yang berhasil masuk. Masih ada tujuh penerbangan lagi yang belum terlaksana,” jelasnya.
Menyinggung dugaan insiden pembunuhan terhadap guru kontrak dan pembakaran rumah guru di kawasan Anggruk, Bupati Didimus mengaku belum bisa mengonfirmasi informasi tersebut.
Pasalnya, tidak ada maskapai penerbangan sipil yang bersedia mengakses wilayah tersebut karena kondisi keamanan dan cuaca yang tidak mendukung.
“Kami sudah mencoba berbagai cara. Tapi cuaca buruk dan penolakan dari pihak penerbangan sipil membuat kami sulit mengakses Anggruk,” kata Didimus, seraya mengecam keras aksi kekerasan yang telah memakan korban.
Didimus menegaskan, kehadiran guru-guru kontrak di wilayah itu adalah demi mencerdaskan anak-anak pedalaman. Perjuangan mereka harus terhenti karena alasan keamanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemda Yahukimo evakuasi guru dan paramedis hindari gangguan KKB
