Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendalami kasus dugaan korupsi yang menjerat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB). Pada Senin (14/4), penyidik KPK memeriksa dua saksi kunci dalam perkara pengadaan proyek iklan periode 2021 hingga 2023.
"Atas nama IM dan PB alias IP," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan di Jakarta.
Dua nama yang dimaksud adalah Indra Maulana, yang menjabat sebagai Group Head Humas Divisi Corporate Secretary Bank BJB dan Purwana Bagja alias Ipung, Manajer Grup Marketing Komunikasi Bank tersebut. Keduanya menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Baca juga: KPK sita barang bukti elektronik dan motor dari rumah Ridwan Kamil terkait dugaan korupsi BJB
Kasus ini sebelumnya telah menjerat lima orang sebagai tersangka, termasuk Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (YR), serta Widi Hartoto (WH) yang merangkap sebagai pejabat pembuat komitmen sekaligus Kepala Divisi Corporate Secretary.
Selain dua pejabat internal, penyidik juga menetapkan tiga pengendali agensi periklanan sebagai tersangka. Mereka adalah Ikin Asikin Dulmanan (IAD) dari Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri; Suhendrik (S) dari BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress; serta Sophan Jaya Kusuma (SJK) dari Cipta Karya Sukses Bersama.
Kelimanya disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dalam perkara ini, KPK menduga negara mengalami kerugian sebesar Rp222 miliar akibat praktik korupsi yang terjadi dalam pengadaan proyek iklan di lingkungan Bank BJB.
Baca juga: KPK terus dalami kasus BJB, Ridwan Kamil belum ditetapkan sebagai tersangka
Baca juga: Korupsi iklan di BJB diperkirakan rugikan negara ratusan miliar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPK periksa dua saksi terkait kasus Bank BJB
