Setelah perang tarif, Trump versus Powell akankah picu guncangan global berikutnya?

id the fed,jerome powell,bank sentral,donald trump,amerika serikat,tarif trump,dampak perekonomian global Oleh M Razi Rahman

Setelah perang tarif, Trump versus Powell akankah picu guncangan global berikutnya?

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/pri. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/pri.


Potensi kejatuhan pasar

Sementara itu, Senator Elizabeth Warren, yang mengepalai Ketua Subkomite Kebijakan Ekonomi di Komite Perbankan Senat AS, kepada CNBC berpendapat bahwa penting bagi Powell untuk tetap menjabat sebagai ketua Fed, karena bila pemecatan terjadi maka berpotensi untuk menjatuhkan pasar saham AS.

Potensi itu memang sangat mungkin terjadi bila Trump jadi mencopot Powell, maka bakal dapat membuat investor panik karena langkah itu sama saja menghancurkan independensi The Fed yang selama ini telah terjaga, bahkan ada kecemasan Trump akan memaksakan pelonggaran kebijakan moneter demi keuntungan politik.

Masalahnya, jika banyak pihak percaya bahwa Trump akan dapat memaksakan pemotongan suku bunga dalam rangka mendongkrak ekonomi, maka pasar kemungkinan ke depannya akan memperkirakan munculnya inflasi yang semakin tinggi.

Mengapa inflasi diperkirakan semakin tinggi jika Ketua The Fed ternyata berpotensi dicopot begitu saja oleh Presiden AS? Hal ini karena bila pucuk pimpinan bank sentral dapat diganggu atau diganti sesuka hati, maka ke depannya akan dapat kehilangan karakter independensi dalam rangka menahan ekspektasi inflasi.

Dampak jangka panjangnya bisa saja mengakibatkan investor dan konsumen kehilangan kepercayaan kepada bank sentral untuk melawan inflasi saat dibutuhkan.

Bahkan, bila intervensi terhadap independensi bank sentral diberlakukan, pihak pemberi pinjaman bisa menambahkan opsi "premi risiko" untuk campur tangan politik, yang bakal bisa membuat biaya pinjaman jangka panjang akan naik.

Sedangkan reaksi ekonomi global bila The Fed kehilangan independensi, maka kemungkinan akan membuat investor internasional mungkin mulai mengurangi eksposur terhadap aset AS, meningkatkan biaya utang AS, serta bisa saja membuat Negeri Paman Sam lebih terlihat seperti pasar di negara-negara berkembang dengan ketidakstabilan politik.

Bila situasinya menjadi ekstrem, maka Kongres berpotensi mereformasi struktur The Fed atau menulis ulang UU untuk melindungi independensi bank sentral. Namun dalam kasus terburuk, maka The Fed bisa sepenuhnya dipolitisasi dan akan menjadi bagian yang dikuasai sepenuhnya oleh Gedung Putih, yang dapat merupakan resep bencana ekonomi.

Baca juga: Indonesia negara awal yang diterima AS untuk negosiasi tarif


COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.