Kasus bank sentral
Mengapa independensi bank sentral sangat penting? Dua kasus yang kerap dikemukakan terkait bank sentral yang sangat dipengaruhi oleh pemerintah adalah Turki dan Argentina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang memiliki keyakinan bahwa suku bunga tinggi menyebabkan inflasi, beberapa kali sejak 2019 mencopot gubernur bank sentral antara lain karena keengganan untuk memangkas suku bunga.
Hal itu membuat pasar melihat bank sentral tidak lagi memegang kendali yang independen, sehingga mengakibatkan lira anjlok, inflasi meningkat (mencapai puncaknya sekitar 85 persen pada 2022), sehingga membuat fenomena "pelarian modal" oleh investor serta menurunkan daya beli masyarakat negara tersebut.
Sedangkan di Argentina, yang memiliki sejarah panjang kontrol politik atas bank sentral, terutama di bawah pemerintahan populis, membuat para pemimpin di negara Amerika Selatan itu kerap menekan bank sentral untuk membiayai defisit, mencetak uang, atau memperbaiki peso pada tingkat yang tidak realistis.
Dampaknya, peso telah didevaluasi berulang kali, dan inflasi terus meningkat, bahkan berulangkali hiperinflasi--seperti inflasi yang mencapai lebih dari 200 persen pada 2023. Selain itu, terjadi pula krisis mata uang, di mana ada nilai tukar resmi di satu sisi, serta nilai tukar pasar gelap di sisi lain.
Argentina juga beberapa kali mengalami default atau restrukturisasi utang yang menjadikan kasusnya sebagai pelajaran mengenai campur tangan politik di bank sentral dapat membuat tingkat kepercayaan anjlok, menyebabkan stagnasi ekonomi jangka panjang, serta menghancurkan kekuatan suatu mata uang.
Pada dasarnya, bank sentral sangat penting untuk memiliki independensi dari intervensi kebijakan pemerintah, karena independensi itu merupakan prinsip yang penting guna menjaga stabilitas harga, kepercayaan investasi, dan kredibilitas moneter di suatu negara.
Baca juga: Donald Trump dan perang tarif: Antara taktik dan inkonsistensi
Baca juga: Menavigasi investasi di era ketidakpastian tarif
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pascatarif, Trump versus Powell akan jadi guncangan global berikutnya?
