Petani Bantul sukses panen jagung perdana di luar lahan sawah

id Panen jagung ,Non Lahan Baku Sawah ,Ketahanan pangan

Petani Bantul sukses panen jagung perdana di luar lahan sawah

Panen jagung perdana pada lahan non Lahan Baku Sawah di Cangkringan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumat (25/4/2025) ANTARA/HO-Humas Polres Bantul

Bantul (ANTARA) - Kelompok tani Pedukuhan Cangkring, Kelurahan Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan panen jagung perdana pada lahan non-Lahan Baku Sawah (LBS), yang merupakan program sinergi Kepolisian Resor dengan pemerintah daerah setempat.

Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari di Bantul, Sabtu, mengatakan panen jagung di Srandakan dalam rangka upaya mendukung program ketahanan pangan nasional ini merupakan panen pertama di tahun 2025 di lahan non-LBS yang sebelumnya belum pernah ditanami jagung.

"Setelah tiga bulan tanam, kita melaksanakan panen dan hasilnya cukup memuaskan. Setelah dihitung, petani dari satu hektare lahan memperoleh 7,32 ton untuk panennya. Ini mendekati atau hampir sama dengan hasil yang ditanam di lahan baku sawah," katanya.

Dia mengatakan, panen jagung perdana di Poncosari, Srandakan, ini adalah bentuk nyata komitmen institusi Polres Bantul dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Gubernur DIY sarankan petani pilih jagung sebelum dijemur

Baca juga: Produksi jagung capai 221.015,75 ton Januari-Februari

"Panen ini adalah wujud dukungan Polri terhadap swasembada pangan nasional, sekaligus bagian dari upaya memperkuat perekonomian, khususnya di wilayah Kabupaten Bantul," katanya.

Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan peran aktif Polri bersama seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mendukung program pemerintah, yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian dan peternakan.

"Selain sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan lokal, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat sinergi antara Polri, pemerintah daerah, kelompok tani, dan instansi terkait," katanya.

Pihaknya berharap program pertanian ini bisa menjadi sumber motivasi bagi petani untuk terus mengembangkan sektor pertanian, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.

"Khusus Bantul, ada 1.318 hektare yang merupakan lahan baru atau non-LBS. Penambahan tersebut diupayakan dapat mendukung ketahanan pangan, khususnya di Bantul, yang nanti digunakan untuk pakan ternak di wilayah Bantul," katanya.

Baca juga: Petani Bunder Gunungkidul panen raya jagung

Baca juga: Bantul akan panen tanaman jagung seluas 481 hektare di Sanden

Baca juga: Kementan bersama Pemkab Sleman panen jagung "integrated farming"