Tehran (ANTARA) - Lebih dari 1.100 orang dilaporkan membutuhkan perawatan medis setelah ledakan besar mengguncang kota pelabuhan Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran. Informasi ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani, pada Minggu.
"Ada 1.139 permintaan bantuan medis," ujar Mohajerani melalui akun media sosial X.
Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, di salah satu pelabuhan utama di selatan Iran. Kantor berita IRNA melaporkan, penyebab ledakan diduga berasal dari bahan kimia yang disimpan secara tidak sesuai standar keamanan.
Baca juga: Ledakan di pelabuhan Iran tewaskan 8 orang dan 750 terluka
Hingga laporan terakhir, jumlah korban meninggal akibat ledakan ini tercatat sebanyak 14 orang.
Sementara itu, Sputnik, mengutip laporan The New York Times pada Minggu, menyebutkan bahwa ledakan yang terjadi di pelabuhan Shahid Rajaee kemungkinan disebabkan oleh bahan bakar rudal padat.
Seorang sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa bahan yang meledak diduga adalah natrium perklorat, komponen utama dalam pembuatan bahan bakar padat rudal.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Putaran ketiga perundingan nuklir Iran-AS berakhir bahas detail teknisBaca juga: PBB peringatkan AS dan Iran hentikan retorika provokatif soal senjata nuklir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 1.100 orang terluka akibat ledakan di Bandar Abbas, Iran