7 Fakta ilmiah manfaat Temulawak untuk kesehatan Liver yang wajib diketahui

id pafi, temulawak,liver,penyakit,kurkumin

7 Fakta ilmiah manfaat Temulawak untuk kesehatan Liver yang wajib diketahui

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza merupakan tanaman herbal asli yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Kandungan kurkumin di dalamnya dipercaya memiliki efek hepatoprotektif yang sangat dibutuhkan untuk menjaga fungsi liver. ANTARA/HO-PAFI

Yogyakarta (ANTARA) - Manfaat temulawak untuk kesehatan liver telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, amun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat ini tidak lagi hanya dipercaya berdasarkan warisan nenek moyang, melainkan juga telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah dari universitas dan lembaga kesehatan terkemuka di Indonesia.

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza merupakan tanaman herbal asli yang banyak ditemukan di berbagai daerah. Kandungan kurkumin di dalamnya dipercaya memiliki efek hepatoprotektif yang sangat dibutuhkan untuk menjaga fungsi liver.

Artikel yang disadur dari situs pafitapanuli.org ini akan membahas secara mendalam bagaimana temulawak bekerja melindungi organ hati kamu, lengkap dengan bukti ilmiah, cara penggunaannya, dan tips memilih temulawak berkualitas.

1. Kandungan aktif temulawak yang berperan untuk liver
Temulawak kaya akan senyawa aktif seperti kurkumin, xanthorrhizol, dan minyak atsiri. Kurkumin adalah senyawa polifenol yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan kuat. Menurut hasil penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), kurkumin terbukti mampu menekan peradangan pada sel hepatosit yang disebabkan oleh paparan zat toksik. Sementara itu, xanthorrhizol berfungsi sebagai antibakteri dan pelindung sel hati dari stres oksidatif.

Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis dalam membantu detoksifikasi, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kerusakan sel liver. Temulawak juga meningkatkan produksi empedu yang sangat penting dalam proses pencernaan lemak, sekaligus membantu kerja hati agar tidak terlalu berat dalam proses metabolisme.

2. Hasil riset terkini, efektivitas temulawak untuk pasien gangguan liver
Sebuah studi klinis yang dilakukan oleh Universitas Airlangga menunjukkan bahwa ekstrak temulawak mampu menurunkan kadar SGOT dan SGPT, yaitu dua enzim yang menjadi indikator kerusakan hati. Penelitian ini melibatkan pasien penderita hepatitis ringan yang diberi suplemen temulawak selama 30 hari berturut-turut. Hasilnya, lebih dari 70% peserta mengalami perbaikan signifikan pada fungsi liver.

Studi serupa juga dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan. Mereka menemukan bahwa konsumsi temulawak dalam bentuk simplisia (irisan kering) yang diseduh seperti teh, dapat menurunkan gejala fatigue pada pasien gangguan hati hingga 60%. Efek ini terjadi karena perbaikan fungsi metabolisme dan peningkatan regenerasi sel hati yang didukung oleh senyawa aktif temulawak.

3. Cara mengonsumsi temulawak untuk menjaga kesehatan liver
Kamu bisa mengonsumsi temulawak dalam berbagai bentuk, mulai dari rebusan, teh herbal, hingga kapsul suplemen. Untuk cara paling alami, cukup cuci bersih 2 ruas temulawak, iris tipis, lalu rebus dalam 500 ml air hingga tersisa setengahnya. Minum air rebusan ini dua kali sehari sebelum makan.

Beberapa produsen jamu juga sudah mengemas temulawak dalam bentuk ekstrak atau serbuk instan yang lebih praktis. Namun, pastikan produk yang kamu pilih telah memiliki izin BPOM agar aman dikonsumsi jangka panjang.


Untuk yang ingin mendapatkan manfaat maksimal, disarankan untuk mengonsumsinya secara rutin selama minimal satu bulan. Tapi ingat, jika kamu sedang mengonsumsi obat medis untuk penyakit hati, konsultasikan dulu dengan dokter agar tidak terjadi interaksi obat yang merugikan.

4. Peran temulawak dalam detoksifikasi liver secara alami
Liver atau hati adalah organ utama dalam proses detoksifikasi tubuh. Ia bertugas menyaring racun dari darah dan mengubahnya menjadi senyawa yang aman untuk dikeluarkan. Dalam kondisi beban kerja yang berat, liver rentan mengalami kerusakan. Di sinilah peran temulawak sangat penting.

Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan bahwa kandungan kurkuminoid dalam temulawak mampu menstimulasi enzim detoksifikasi fase II di liver. Proses ini membantu mengubah racun-racun lipofilik menjadi senyawa yang larut air, sehingga mudah dikeluarkan melalui urin atau empedu.

Dengan detoksifikasi yang optimal, kamu akan merasakan peningkatan energi, kualitas tidur yang lebih baik, dan pencernaan yang lebih lancar. Tidak hanya itu, efek regeneratif dari temulawak juga mempercepat pemulihan sel liver yang rusak akibat konsumsi alkohol atau makanan berlemak tinggi.

5. Temulawak sebagai antiinflamasi alami untuk liver berlemak
Liver berlemak atau fatty liver menjadi salah satu masalah yang banyak dialami masyarakat modern. Gaya hidup tidak sehat, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan menjadi penyebab utamanya. Dalam kondisi ini, terjadi peradangan di jaringan hati yang jika tidak ditangani bisa berkembang menjadi sirosis.

Temulawak menawarkan solusi alami yang efektif. Berdasarkan jurnal ilmiah dari Universitas Padjadjaran, konsumsi temulawak secara teratur dapat menurunkan ekspresi gen-gen inflamasi seperti TNF-α dan IL-6 yang terlibat dalam proses kerusakan hati. Ini menunjukkan bahwa temulawak berfungsi sebagai antiinflamasi yang menekan proses peradangan di hati secara alami dan aman.

6. Dukungan Kementerian Kesehatan terhadap penggunaan temulawak
Kementerian Kesehatan RI secara aktif mendorong penggunaan tanaman herbal asli sebagai bagian dari pengobatan komplementer. Dalam buku pedoman

"Tumbuhan Obat untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional", temulawak disebut sebagai salah satu dari 10 tanaman utama yang layak dikembangkan karena efektivitas dan ketersediaannya.

Program saintifikasi jamu yang digagas oleh Kemenkes juga telah mengintegrasikan temulawak ke dalam berbagai penelitian klinis. Hal ini membuktikan bahwa temulawak bukan sekadar mitos, melainkan telah teruji secara ilmiah dan bisa dijadikan pilihan terapi pendamping yang aman untuk kesehatan liver kamu.

7. Tips memilih dan menyimpan temulawak agar khasiatnya maksimal
Agar kamu mendapatkan manfaat optimal, penting untuk memilih temulawak yang masih segar, berwarna kuning cerah, dan tidak terlalu kering. Hindari membeli temulawak yang sudah berjamur atau berbau tidak sedap.

Setelah dibeli, temulawak bisa disimpan di kulkas dalam wadah tertutup agar tetap segar. Jika ingin menyimpannya lebih lama, kamu bisa mengeringkan irisan temulawak lalu menyimpannya dalam toples kedap udara. Dengan cara ini, kamu bisa menyeduhnya kapan saja sebagai minuman herbal penunjang kesehatan liver.

Kesimpulan
Temulawak bukan hanya sekadar tanaman tradisional yang sering ditemukan di dapur, tetapi juga penyelamat alami bagi kesehatan liver kamu. Berbagai penelitian dari universitas ternama di Indonesia membuktikan bahwa temulawak mengandung senyawa aktif yang efektif dalam melindungi dan memperbaiki fungsi hati. Dari mengurangi peradangan, mendukung detoksifikasi, hingga mempercepat regenerasi sel, manfaat temulawak sangat luas dan nyata.

Tidak perlu khawatir soal keamanan, karena temulawak telah mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan sebagai tanaman obat yang layak dikembangkan. Selama mengonsumsinya dengan cara yang tepat dan konsisten, temulawak bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat kamu yang mendukung kinerja liver secara optimal.

Jika mulai merasa sering lelah, pencernaan terganggu, atau memiliki risiko penyakit liver karena pola makan dan stres, cobalah untuk rutin mengonsumsi temulawak. Dengan dukungan bukti ilmiah dan tradisi panjang pemanfaatannya, temulawak bisa menjadi solusi alami yang aman dan terjangkau untuk menjaga hati kamu tetap sehat.

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025