Kekurangan zat besi pada anak bisa turunkan kecerdasan dan membuat lesu

id zat besi

Kekurangan zat besi pada anak bisa turunkan kecerdasan dan membuat lesu

Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita saat memberikan penjelasan mengenai dampak anak kekurangan zat besi. ANTARA/HO-Danone

Tangerang (ANTARA) - Kekurangan zat besi pada anak ternyata bukan hanya berdampak pada kondisi fisiknya, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosial-emosional mereka.

Dr. Melia Yunita, seorang Dokter Spesialis Anak, mengungkapkan bahwa anak yang kekurangan zat besi seringkali mengalami penurunan konsentrasi, memori yang buruk, serta kecenderungan menjadi lebih pasif dan lesu. Tak hanya itu, gangguan perilaku dan perkembangan motorik juga dapat terjadi akibat kondisi ini.

Ia menegaskan bahwa kekurangan zat besi membuat anak lebih rentan sakit. Ini tentu bisa mengganggu kemampuan kognitif mereka, bahkan berdampak pada prestasi akademis di masa depan.

"Dampak lain yang bisa dirasakan adalah anak lebih rentan sakit sehingga nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi anak," katanya, di Tangerang, Kamis.

Baca juga: Kombinasi zat besi dan vitamin C dukung penyerapan nutrisi pada anak

Pada lima tahun pertama kehidupan anak, perkembangan otak berlangsung secara signifikan. Oleh karena itu, Dr. Melia menekankan pentingnya pemenuhan asupan nutrisi yang lengkap, terutama mikronutrien seperti zat besi.

Ia mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa banyak orang tua yang tidak menyadari betapa pentingnya zat besi untuk pertumbuhan anak, bahkan ada yang cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi pada anak.

Riset Kementerian Kesehatan tahun 2018 mengungkapkan bahwa satu dari tiga anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi. Survei lainnya menunjukkan, hampir 50 persen orang tua tidak mengetahui bahwa kekurangan zat besi bisa berdampak pada kecerdasan anak.

Untuk memastikan asupan zat besi yang cukup, Dr. Melia menyarankan agar orang tua memberikan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan, serta sumber nabati seperti kacang-kacangan dan bayam.

Selain itu, jika diperlukan, orang tua bisa melengkapi kebutuhan zat besi anak dengan susu pertumbuhan yang telah disesuaikan dengan rekomendasi tenaga kesehatan.

Baca juga: Investasi untuk kepintaran si Kecil, Asmirandah kawal zat besi sejak dini

Baca juga: 5 Resep jus herbal ampuh untuk kendalikan kencing manis

Baca juga: Hati-hati, dapat tingkatkan berat badan, gula dalam buah-buahan

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.