Yogyakarta (ANTARA) - Fonterra Indonesia terus menggencarkan solusi berkelanjutan terhadap tantangan pengelolaan sampah di Indonesia dengan mendaur ulang sebanyak mungkin sampah yang dihasilkan dari operasi perusahaan.
“Perusahaan kami berfokus pada pengelolaan sampah plastik pasca-konsumsi yang sulit diolah. Langkah ini sekaligus dapat membuka peluang-peluang baru bagi masyarakat," kata M. Ali Nasution, Direktur Operasional Fonterra Brands Indonesia.
Ali menyebutkan komitmen perusahaan produk olahan susu ini, adalah untuk mencapai target daur ulang hingga 350 metrik ton pada 2026 atau setara 150 truk sampah, sembari melibatkan masyarakat dalam prosesnya.
"Ini sebagai bagian dari kontribusi kami dalam mendorong ekonomi sirkular yang inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air," katanya.
Pada tahun 2023, Fonterra Indonesia berhasil mengurangi timbunan sampah dalam bentuk multi-layer plastic hingga 30 persen dengan mendaur ulang 100 metrik ton material, setara dengan muatan 37 truk sampah.
Komitmen tersebut terus ditingkatkan pada 2024 dengan total pengurangan sampah mencapai 50 persen dan daur ulang sebanyak 250 metrik ton yang setara dengan 110 truk sampah.
Fonterra bekerja sama dengan IPRO (Indonesia Packaging Recovery Organization), sebuah organisasi nirlaba, sukarela, independen, dan dikelola secara profesional yang berfokus pada peningkatan pengumpulan dan daur ulang untuk kemasan pasca-konsumsi.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui program pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan pasca konsumsi dengan jenis material plastik multilayer (MLP) yang cenderung sulit untuk diolah. Di dalam prosesnya, Fonterra mendukung pengumpulan, pemrosesan, dan daur ulang sampah kemasan pasca konsumsi MLP, seperti produk kemasan sachet, menjadi bahan baku seperti biji plastik, yang kemudian dapat digunakan untuk memproduksi terpal, ember, serta produk rumah tangga lainnya.
Program ini juga melibatkan mitra pengelola sampah kemasan pasca-konsumsi dan masyarakat setempat, khususnya kelompok perempuan, melalui edukasi pemilahan sampah dari sumbernya.
Agus Rusly, S.PI., M.Si, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyambut baik upaya Fonterra dalam mendukung target pengurangan sampah di Indonesia.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 telah menetapkan target pengolahan sampah sebesar 51 persen pada akhir tahun 2025 dan mencapai 100 persen pada tahun 2029.
"Inisiatif seperti yang dilakukan Fonterra ini sangatlah membantu dalam mencapai target tersebut, khususnya dalam pengelolaan sampah yang sulit didaur ulang seperti plastik multilayer, sembari memberdayakan masyarakat dan mendorong pengembangan ekonomi sirkular yang inklusif," katanya.
Melalui inisiatif Fontera yang juga memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok perempuan, untuk terlibat aktif dalam proses daur ulang dari hulu ke hilirnya,
Reza Andreanto selaku General Manager, Indonesia Packaging Recovery Organization menambahkan inisiatif Fontera krusial untuk memperkuat infrastruktur proses pengumpulan sampah kemasan pasca-konsumsi melalui kegiatan edukasi agar sampah kemasan tersebut dapat terpilah dengan baik, sehingga akan mudah prosesnya untuk dapat di daur ulang kembali.
"Kini, sampah kemasan pasca-konsumsi plastik multilayer yang sebelumnya dianggap tidak bernilai dan sulit didaur ulang telah memiliki nilai baru. Melalui program ini, sampah kemasan pasca-konsumsi tersebut diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang," katanya.
Upaya keberlanjutan Fonterra juga diperlihatkan pada sektor lainnya. Di fasilitas produksi Fonterra di Cikarang, perusahaan telah melakukan pemasangan panel surya untuk menekan emisi gas rumah kaca yang memenuhi 37 persen total konsumsi pabrik.
Pemanfaatan sistem panen air hujan untuk efisiensi penggunaan air juga telah berhasil menekan lebih dari 45 persen penggunaan air di fasilitas. Selain itu, sebanyak 98 persen dari sampah yang dihasilkan oleh fasilitas telah dikelola secara efektif melalui proses daur ulang.
Selaras dengan semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Fonterra percaya bahwa masa depan yang berkelanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan aksi nyata. Dengan terus mendorong inovasi dalam pengelolaan sampah kemasan pasca konsumsi, memperkuat kemitraan strategis, serta memberdayakan komunitas lokal, Fonterra berambisi untuk mencapai target perusahaan untuk menjadi net zero pada tahun 2050.
Volume sampah di Indonesia merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah setiap tahunnya. Buruknya lagi, hanya sekitar 10 – 15 persen dari sampah ini yang berhasil terdaur ulang. 60 – 70 persen di antaranya berakhir langsung di TPA, dan 15 – 30 persen tidak terkelola.