Bantul, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2025 melanjutkan program pemasangan elektrifikasi pertanian guna mengoperasikan alat mesin pertanian di 101 titik lahan daerahnya.
"Selain dengan mekanisasi pertanian, kita sempurnakan juga dengan elektrifikasi, jadi kita akan melanjutkan pemasangan listrik di area sawah kita," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, DIY, Minggu.
Menurut dia, pemasangan elektrifikasi pertanian sebelumnya pernah direalisasikan pada areal lahan pasir wilayah selatan, kemudian rencananya pada triwulan tiga 2025, pemerintah kabupaten akan memasang di 101 titik tersebar di berbagai lahan pertanian.
"Yang lahan pasir sudah (elektrifikasi), yang masih ada kekurangan nanti kita sempurnakan, kemudian lahan pertanian tembakau nanti di triwulan tiga ini kita akan memasang di 101 titik," katanya.
Baca juga: Bantul salurkan bantuan alat mesin pertanian percepat produksi pangan
Menurut dia, elektrifikasi pertanian atau memanfaatkan listrik dalam kegiatan budi daya pertanian bertujuan untuk mengganti mesin-mesin diesel yang lebih boros bahan bakar minyak (BBM), selain itu juga agar kegiatan tanam lebih efektif dan efisien.
"Jadi, agar ini nanti biaya produksinya bisa terus kita tekan, pasarnya jelas, harganya jelas asal biaya produksi bisa terus kita tekan, maka hasil keuntungannya semakin tinggi, biayanya rendah, dan katakanlah harganya tetap saja maka pendapatan juga akan meningkat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan lokasi pemasangan elektrifikasi pertanian tersebar di beberapa kecamatan di daerah perbukitan.
Menurut dia, program tersebut menyasar lahan tembakau di daerah perbukitan yang memang dalam kegiatan penanaman, petani menggunakan pompa dengan bahan bakar minyak.
"Para petani tembakau kan di daerah daerah perbukitan, kalau musim kemarau pakai pompa, pompa itu pakai bahan bakar minyak, ini mau diganti dengan listrik, kita alokasikan 101 titik di wilayah lahan lahan tembakau di Piyungan, Imogiri, dan Wonolelo Pleret maupun daerah Dlingo," katanya.
Baca juga: Pemkab Bantul sedang petakan ulang lahan pertanian berkelanjutan
Baca juga: Kementan panen jagung di areal bukan lahan pertanian produktif di Bantul DIY