Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa keterlibatan ayah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, kedisiplinan dan rasa percaya diri anak.
"Pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah. Kami mengajak seluruh ayah di Kabupaten Bantul untuk kembali memberi perhatian dan mendampingi anak-anaknya," kata Bupati Halim di Bantul, Jumat.
Bupati mengatakan, karena itu pelaksanaan gerakan ayah mengambil rapor di sejumlah sekolah di Bantul harus selalu didukung dan disambut baik, karena dengan begitu, ayah juga memikirkan masa depan anak anak mereka.
"Kehadiran ayah saat mengambil rapor adalah wujud nyata kepedulian dan komitmen dalam mendampingi tumbuh kembang anak," katanya.
Gerakan ayah mengambil rapor merupakan seruan nasional dari pemerintah pusat, yang mengajak seluruh ayah untuk terlibat langsung dan aktif dalam pendidikan anak, sekaligus memperkuat kolaborasi antara keluarga dan sekolah sebagai fondasi utama pembentukan karakter dan prestasi anak.
Dalam gerakan itu, para ayah hadir langsung ke sekolah untuk menerima rapor anaknya dan berdiskusi dengan guru ataupun wali kelas mengenai perkembangan akademik, karakter, serta potensi yang dimiliki anak.
Kehadiran ayah di sekolah anak mereka tersebut diharapkan tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memotivasi anak dalam proses belajarnya.
"Pemkab Bantul berharap gerakan ini dapat menjadi budaya positif di lingkungan sekolah dan keluarga, sehingga komunikasi antara orang tua dan guru semakin terbuka dan berkelanjutan," katanya.
Gerakan ayah mengambil rapor di sekolah juga menjadi bukti nyata bahwa peran ayah dalam pendidikan anak sangat berarti.
"Pemkab Bantul berharap dengan adanya gerakan ini, tercipta lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif, di mana peran ayah dan ibu berjalan seimbang demi mendukung masa depan generasi penerus," katanya.
