Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pelebaran tiga ruas Jalan Cinomati di wilayah Desa Wonolelo Pleret diharapkan dapat meningkatkan pengembangan ekonomi lokal masyarakat setempat.
"Dengan pelebaran Jalan Cinomati itu ke depan tentunya kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi lokal itu akan semakin baik," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Selasa.
Menurut dia, jalan Cinomati yang terdapat di wilayah Desa Wonolelo Pleret sampai kawasan Dlingo itu akan dilebarkan, karena ruas yang sering menjadi jalur alternatif wisatawan ke Mangunan Dlingo itu setiap musim liburan ramai kendaraan.
Helmi mengatakan, tiga ruas Jalan Cinomati itu adalah, pertama ruas Bawuran-Wonolelo dengan panjang 1.775 meter, kemudian yang kedua ruas jalan Piyunyan-Wonolelo sepanjang 1.225 meter dan ruas jalan Terong (Dlingo)-Wonolelo dengan panjang 2.659 meter.
"Selain ekonomi lokal, juga akses ke objek wisata menjadi lancar sehingga warga masyarakat di sana (Wonolelo) juga setelah banyak wisatawan pemberdayaan masyarakat di sana akan semakin baik," katanya.
Helmi menjelaskan, ketiga ruas jalan itu akan dilebarkan menjadi tujuh meter dari kondisi jalan yang sekarang ini ada, selain itu juga ada ruas jalan Cinomati yang akan dilebarkan menjadi 14 meter dari kondisi jalan saat ini, sehingga butuh lahan yang luas di kanan kiri.
Sedangkan terkait dengan pengikisan tebing di sisi Jalan Cinomati untuk pembangunan jalan, dia menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim perencana."Nanti itu yang akan melakukan kajian adalah teknis perencanaan," katanya.
Disebutkan Sekda, kebutuhan anggaran untuk pelebaran Jalan Cinomati itu sekitar Rp65 miliar, untuk pembebasan lahan sekitar Rp21 miliar untuk tiga ruas, kemudian kegiatan konstruksi jalan berdasarkan rencana anggaran sebesar Rp44 miliar.
Dia menjelaskan, kegiatan pembangunan jalan termasuk pembebasan lahan untuk tiga ruas jalan tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai kondisi keuangan daerah. Untuk tahun ini pihaknya mengalokasikan sebesar Rp4 miliar.
Ia mengatakan, dari dana itu Rp2 miliar untuk perencanaan dan tindaklanjut dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait pembebasan lahan, kemudian Rp2 miliar untuk kegiatan perencanaan, penyiapan berbagai dokumen dan lain-lain.
"Dengan pelebaran Jalan Cinomati itu ke depan tentunya kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi lokal itu akan semakin baik," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Selasa.
Menurut dia, jalan Cinomati yang terdapat di wilayah Desa Wonolelo Pleret sampai kawasan Dlingo itu akan dilebarkan, karena ruas yang sering menjadi jalur alternatif wisatawan ke Mangunan Dlingo itu setiap musim liburan ramai kendaraan.
Helmi mengatakan, tiga ruas Jalan Cinomati itu adalah, pertama ruas Bawuran-Wonolelo dengan panjang 1.775 meter, kemudian yang kedua ruas jalan Piyunyan-Wonolelo sepanjang 1.225 meter dan ruas jalan Terong (Dlingo)-Wonolelo dengan panjang 2.659 meter.
"Selain ekonomi lokal, juga akses ke objek wisata menjadi lancar sehingga warga masyarakat di sana (Wonolelo) juga setelah banyak wisatawan pemberdayaan masyarakat di sana akan semakin baik," katanya.
Helmi menjelaskan, ketiga ruas jalan itu akan dilebarkan menjadi tujuh meter dari kondisi jalan yang sekarang ini ada, selain itu juga ada ruas jalan Cinomati yang akan dilebarkan menjadi 14 meter dari kondisi jalan saat ini, sehingga butuh lahan yang luas di kanan kiri.
Sedangkan terkait dengan pengikisan tebing di sisi Jalan Cinomati untuk pembangunan jalan, dia menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim perencana."Nanti itu yang akan melakukan kajian adalah teknis perencanaan," katanya.
Disebutkan Sekda, kebutuhan anggaran untuk pelebaran Jalan Cinomati itu sekitar Rp65 miliar, untuk pembebasan lahan sekitar Rp21 miliar untuk tiga ruas, kemudian kegiatan konstruksi jalan berdasarkan rencana anggaran sebesar Rp44 miliar.
Dia menjelaskan, kegiatan pembangunan jalan termasuk pembebasan lahan untuk tiga ruas jalan tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai kondisi keuangan daerah. Untuk tahun ini pihaknya mengalokasikan sebesar Rp4 miliar.
Ia mengatakan, dari dana itu Rp2 miliar untuk perencanaan dan tindaklanjut dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait pembebasan lahan, kemudian Rp2 miliar untuk kegiatan perencanaan, penyiapan berbagai dokumen dan lain-lain.