Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melarang pengemudi bus pariwisata yang akan menuju kawasan wisata perbukitan Mangunan Dlingo melewati jalur Cinomati selama libur Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Memang kemarin sudah kita sosialisasikan juga untuk bus pariwisata selama operasi Ketupat Progo 2019 tidak ada yang lewat Cinomati ketika mau naik ke Dlingo," kata Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan di Bantul, Minggu.
Menurut dia, larangan agar bus pariwisata tidak lewat Cinomati wilayah Wonolelo Pleret berbatasan dengan Dlingo itu karena terdapat tanjakan ekstrim dengan jalan berkelok, sehingga jika tidak menguasai medan sangat berbahaya.
Begitu juga sebaliknya, bus wisata dari arah Dlingo ketika menuju ke Bantul disarankan tidak melewati jalur tersebut, meskipun ruas jalan yang dinilai rawan kecelakaan itu masuk dalam peta atau maps dalam internet.
"Ini mengingat kondisi geografis jalan yang sangat rawan, karena nanti apabila ada bus remnya blong, apa jatuh tentunya akan menjadi kejadian-kejadian dalam perhatian nasional," katanya.
Kapolres mengatakan, larangan tersebut berlaku selama Operasi Ketupat Progo dalam rangka pengamanan Lebaran 2019 sejak 29 Mei sampai 10 Juni, tetapi setelah operasi pengamanan berakhir kebijakan itu tidak bersifat larangan.
Meski begitu, seperti biasa aparat kepolisian bersama institusi terkait serta relawan akan siaga di sejumlah titik ruas jalur itu, guna membantu kelancaraan arus lalu lintas kendaraan terutama saat libur Lebaran.
"Kalau setelah operasi silahkan, kita menjaga selama adanya operasi, karena begitu nanti ada kejadian bus terjun ke jurang ternyata itu selama operasi khususnya operasi ketupat ini, kejadian akan beda lagi daripada yang biasa," katanya.
Berkaitan dengan hal itu, kata dia, Polres sudah mengadakan koordinasi dan rapat internal maupun eksternal untuk bus pariwisata tidak ada yang melewati baik Cinomati maupoun Imogiri naik ke Mangunan, namun lewat dari Patuk.
"Bukannya selamanya tidak boleh, namun khusus selama operasi saja mulai 29 Juni sampai 10 Juni, semua sudah kita imbau baik organda untuk menghindari jalur itu, tetap seperti tahun kemarin melewati dari Patuk," katanya.