Kurator: Anis ciptakan metafora yang surealistis

id anis ekowindu

Kurator: Anis ciptakan metafora yang surealistis

Anis Ekowindu

"Anis menitikberatkan pada hubungan positif dan negatif antara manusia dan alam"

     Jogja (ANTARA Jogja) - Perupa Anis Ekowindu melalui pameran tunggalnya bertajuk "The Grasshopper`s Revenge" di Yogyakarta, menciptakan metafora yang surealistis dan penuh canda akan kecintaan manusia serta sikap ekploitatifnya pada lingkungan sekitarnya, dan pembalasan alam pada para penjajahnya.

"Anis menitikberatkan pada hubungan positif dan negatif antara manusia dan alam," kata kurator pameran tunggal Anis, Eva McGovern di Sangkring Art Space Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia di sela pameran itu, Anis memadukan gambaran tanaman, serangga, dan binatang secara detil, halus, dan tampak ringkih didampingkan dengan tokoh utama yang selalu "nyengir". Anis menyampaikan perumpamaan ringan melalui "comedy of errors" yang disusun dengan seksama dan sangat menghibur.

"Anis sengaja menampik klise visual protes lingkungan untuk memberikan perspektif yang segar melalui tiga perangkat visual dan naratif utama yang telah menjadi ciri khasnya," katanya.

Ia mengatakan hal itu diperkuat oleh latar belakang setiap karya yang bagaikan kosong yang berfungsi sebagai sejenis latar meditasi. Ruang-ruang kosong tersebut menciptakan sebuah panggung psikologis yang intensif untuk menyuguhkan adegan-adegannya.

Selain itu, juga mengajak pemirsa untuk menyerap intisari narasinya. Anis sangat sadar akan desensitisasi masyarakat terhadap penanda visual yang gamblang terutama yang menggambarkan lingkungan.

"Namun, dalam sebagian besar cerita Anis yang ditertawakan akhirnya adalah kita sendiri, seperti orang yang terjebak pada tiang gantungan yang tidak mampu mengusir lebah kecil yang hendak menyengat dan menyerang hidungnya. Kita diingatkan bahwa pembalasan karma dapat terjadi dengan cara yang tidak terduga," kata Eva.

Menurut dia, dalam berkarya Anis bekerja sama dengan adiknya Aria Ma`ruf sebagai model dan sumber inspirasinya. Sebagai lawan kerja dan sumber inspirasinya, Aria Ma`ruf berperan sebagai tokoh subjek dan narator di semua karya Anis.

Anis Ekowindu yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengatakan, dirinya menampilkan tegangan psikologis dari bentuk figuratif dengan latar kosong dalam setiap karyanya.

"Saya menggambarkan karakter tokoh utama yang bermuka `tengil` dan sinis pada perumpamaan-perumpamaan sosial yang memanfaatkan ketegangan dari dualisme yang saling berbenturan, seperti kontrol dan kekacauan, grafiti dan komedi. Hal itu mengingatkan kita pada kekurangan dan keanggunan kemanusiaan," kata Eko.

Pameran tunggal terbaru Anis Ekowindu yang menampilkan puluhan lukisan itu akan berlangsung hingga 30 Maret 2012. (B015)